Contoh Soal SNBT 2023
Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pengetahuan dan Pemahaman Umum Terbaru
Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menjadi salah satu materi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2023.
Penulis: Istiqomah Kaloko |
TRIBUN-MEDAN. COM - Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menjadi salah satu materi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2023.
Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menekankan kemampuan calon mahasiswa untuk memahami dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia, terutama keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan serta kedalaman pengetahuan umum.
Untuk menyelesaikan soal-soal Pengetahuan dan Pemahaman Umum, calon mahasiswa harus mempunyai skill dalam mengetahui arti-arti sebuah kata dan perbedaannya berdasarkan konteks penggunaan, memahami struktur dan organisasi dari sebuah bacaan, memahami informasi baik yang tersurat dan tersirat.
Selain itu, calon mahasiswa juga harus mengerti konteks yang tersirat dari bahasa yang digunakan, mengerti secara garis besar apa yang dibicarakan di sebuah teks dan menyimpulkan informasi tentang penulis teks.
Berikut contoh soal Pengetahuan dan Pemahaman Umum SNBT 2023 lengkap dengan jawaban serta pembahasannya.
Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 – 2.
(1) Selama berabad-abad, para gembala dari Desa Aas, di Pyrenees, Prancis, membawa domba dan sapi ke padang rumput. (2) Untuk mengurangi kesunyian saat sedang menggembala, mereka berkomunikasi satu sama lain dengan penduduk desa yang ada di bawah pegunungan. (3) Komunikasi tersebut dilakukan dalam bentuk siulan dengan dialek Gascon lokal. (4) Mereka berkomunikasi dalam kalimat sederhana, seperti “jam berapa?”, “datanglah dan makan”, dan “bawa domba pulang”. (5) Bahasa siul yang digunakan di desa ini baru diketahui oleh orang di luar Aas sekitar pertengahan abad ke-20. (6) Sayangnya, saat itu bahasa siul di desa tersebut hampir sekarat di bibir penggunanya.
(7) Julien Meyer, ahli bahasa dan bioakustik dari Universitas Grenoble Alpes, mengatakan bahwa semua bahasa siul manusia terancam punah. (8) Sebagian besar dari bahasa siul yang tersisa akan hilang dalam dua generasi. (9) Sebenarnya, menurut Meyer, ada upaya yang sedang dilakukan untuk menghidupkan kembali bahasa ini (seperti di Desa Aas), tetapi bahasa ini mungkin tidak dapat bertahan melawan tren yang ada. (10) Praktik bahasa ini akan menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara menembus lembah yang dulunya terpencil.
(11) Dulunya, bahasa siul lahir di tempat-tempat yang memiliki kesulitan untuk berkomunikasi jarak jauh (seperti di pegunungan atau hutan lebat). (12) Di tempat-tempat seperti itu, bahasa siul menjadi medium yang efektif karena dapat terdengar lebih jauh. (13) Bahasa siul dapat mencapai 120 desibel–lebih keras daripada klakson–dalam rentang frekuensi 1 hingga 4 kHz.
1. Praktik bahasa siul yang akan menghilang sama halnya dengan sesuatu yang terjadi pada.....
A. seseorang yang kehilangan rasa kantuk karena mengonsumsi kopi
B. tamu yang tidak lagi lapar karena menyantap makanan dari tuan rumah
C. pegawai yang terkena PHK karena melanggar aturan-aturan perusahaan
D. karier pebasket yang terancam hancur karena mengalami beberapa cedera
E. jalanan di kota akan lengang saat para penduduk sedang pulang kampung
Kunci Jawaban: D. karier pebasket yang terancam hancur karena mengalami beberapa cedera
Pembahasan: Analogi berarti ‘persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan’. Untuk mengetahui hubungan analogi yang sama dari kata-kata tertentu, diperlukan pemahaman terhadap makna, fungsi, dan hubungan antarkata terkait. Sementara itu, untuk mencari hubungan analogi dalam sebuah wacana, selain pemahaman-pemahaman tersebut, pembaca juga perlu memahami isi wacana secara utuh.
Teks tersebut membahas tentang bahasa siul manusia. Dalam teks tersebut juga dijelaskan bahwa bahasa siul manusia terancam punah. Praktik bahasa siul akan menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara menembus lembah yang dulunya terpencil. Berdasarkan penjelasan tersebut, ada beberapa faktor yang membuat praktik bahasa siul akan menghilang. Untuk mencari analogi yang tepat, kita perlu mencari sesuatu yang akan hilang karena beberapa faktor. Hal tersebut sama dengan sesuatu yang terjadi pada karier pebasket yang terancam hancur karena mengalami beberapa cedera. Pebasket tersebut akan kehilangan kariernya karena beberapa faktor, yaitu cedera. Cedera yang dialami pebasket pun tidak hanya satu, tetapi beberapa.
Pilihan jawaban A tidak tepat. Pada pilihan jawaban A terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu rasa kantuk. Rasa kantuk tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu mengonsumsi kopi.
Pilihan jawaban B tidak tepat. Pada pilihan jawaban B terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu rasa lapar. Rasa lapar tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu makanan dari tuan rumah.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu pekerjaan. Meskipun pekerjaan tersebut hilang dikarenakan beberapa faktor, yaitu aturan-aturan perusahaan. Pilihan jawaban C tidak memiliki analogi yang sama dengan praktik bahasa siul yang akan menghilang.
Pilihan jawaban E tidak tepat. Meskipun ada sesuatu yang akan hilang, yaitu keramaian, pilihan jawaban E tidak memiliki analogi yang sama. Sesuatu yang akan hilang pada pilihan jawaban E disebabkan oleh sebuah hal, yaitu para penduduk pulang kampung.
2. Perumpamaan pada teks dapat ditemukan pada kalimat.....
A. 6
B. 7
C. 9
D. 11
E. 13
Kunci Jawaban: E. 13
Pembahasan: Perumpamaan adalah perbandingan atau pengibaratan. Dalam hal ini, perumpamaan menunjukkan adanya makna kias dalam suatu kata. Perumpamaan pada bacaan tersebut dapat ditemukan pada kalimat (13), yaitu keras. Kata keras pada kalimat (13) memiliki makna kias, yaitu ‘nyaring’.
Pilihan jawaban A tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan adalah hampir sekarat. Frasa hampir sekarat bermakna ‘nyaris menjelang kematian’. Kata sekarat pada frasa tersebut merujuk pada kata mati. Kata mati dapat bermakna ‘sudah tidak digunakan lagi (tentang bahasa dan sebagainya)’. Frasa hampir mati tidak memiliki makna kias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai perumpamaan.
PIlihan jawaban B tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 7 adalah terancam punah. Namun, terancam punah bukan merupakan perumpamaan, melainkan bermakna denotatif.
Pilihan jawaban C tidak tepat. Kata yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 9 adalah menghidupkan. Kata ini tidak memiliki makna kias. Kata menghidupkan bermakna ‘menjadikan hidup’.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena tidak ada kata yang bermakna kias. Kata yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 11 adalah kata lahir. Namun, kata lahir bermakna denotatif, yaitu ‘muncul di dunia (masyarakat)’.
Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 3 – 4.
(1) Indonesia memiliki kekayaan alat musik yang beragam, tidak hanya jenis notasinya, tetapi juga unsur dan kegunaannya. (2) Selain untuk media hiburan, alat musik dapat digunakan untuk melakukan ritus. (3) Masyarakat Flores menggunakan beghu (alat musik tradisional dari Flores) untuk menjalankan ritus-ritus adat. (4) Beghu dianggap sebagai sesuatu yang sakral bagi masyarakat Flores. (5) Hal ini disebabkan oleh corak kepercayaan animisme yang masih kental di Flores. (6) Kepercayaan tersebut menjadikan beghu sebagai medium untuk berinteraksi dengan roh leluhur. (7) Masyarakat Flores percaya bahwa ketika beghu dimainkan, roh leluhur akan membersamai dan ikut menari di dalam setiap tabuhan irama musik.
(8) Beghu hanya akan dimainkan saat ada penyelenggaraan ritus-ritus keagamaan sehingga tidak boleh dimainkan di sebarang tempat. (9) Pemilihan para pemainnya pun tidak boleh sembarangan. (10) Pemain yang dipilih adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman memainkan beghu. (11) Apabila salah memainkan notasinya, mereka akan dikenai denda dan dianggap pelanggaran berat.
(12) Alat musik yang dianggap sakral itu terdiri atas dua buah gendang dan tujuh pasang gong bambu. (13) Gendang yang digunakan dalam beghu adalah laba lewa ‘gendang panjang’ dan laba bhoko ‘gendang pendek’, sedangkan gong bambunya memiliki ukuran dan nada yang berbeda-beda. (14) Karena memiliki dua jenis alat musik (gendang dan gong), beghu termasuk ke dalam alat musik yang dimainkan oleh kelompok ensambel. (15) Beghu dimainkan dengan cara memukul gendang dan gong dengan teknik sahut-menyahut. (16) Teknik yang digunakan dalam memainkan beghu menciptakan pola irama yang menarik untuk didengarkan.
3. Pada bacaan tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan.....
A. penambahan
B. penjelasan
C. penguatan
D. perincian
E. penegasan
Kunci Jawaban: B. penjelasan
Pembahasan:
Sebuah paragraf harus memiliki keterkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Hubungan antarkalimat merupakan keterkaitan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terjalin secara logis. Hubungan antarkalimat dapat berupa perincian, pemaparan, penambahan, simpulan, contoh, akibat, penjelasan, atau pertentangan. Untuk menentukan hubungan antarkalimat, pembaca perlu memahami isi dan konteks dari kalimat tersebut.
Kalimat (6) memberikan informasi bahwa beghu menjadi medium untuk berinteraksi dengan roh leluhur. Kemudian, kalimat (7) menyampaikan informasi bahwa saat beghu dimainkan roh leluhur akan membersamai dan ikut menari. Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan penjelasan. Kalimat (7) menjelaskan hal yang telah dijelaskan pada kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur.
Pilihan jawaban A tidak tepat karena kalimat (7) masih menjelaskan hal yang sama dengan kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena kalimat (6) dan (7) tidak saling menguatkan.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena kalimat (7) tidak memerinci hal-hal yang dijelaskan pada kalimat (6).
Pilihan jawaban E tidak tepat karena pada kalimat (7) tidak terdapat informasi yang menegaskan kalimat (6).
4. Reduplikasi sahut-menyahut pada paragraf ke-3 memiliki makna yang sama dengan kata.....
A. jawaban
B. balasan
C. bereaksi
D. merespon
E. bersambutan
Kunci Jawaban: E. bersambutan
Pembahasan:
Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata atau unsur kata. Sahut-menyahut adalah reduplikasi dari kata dasar sahut. Reduplikasi dalam sahut-menyahut termasuk pengulangan kata yang disertai pengafiksan karena kata sahut diulang dengan kata menyahut yang memiliki afiks meng-. Reduplikasi sahut-menyahut memiliki makna ‘bersahut-sahutan’ yang bersinonim dengan kata ‘bersambutan’. Kata bersambutan memiliki makna ‘bersahutan, berbalasan, jawab-menjawab’.
Pilihan jawaban A dan B tidak tepat. Kata jawaban dan balasan saling bersinonim. Kedua kata tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan reduplikasi sahut-menyahut. Selain itu, kedua kata tersebut berfungsi sebagai nomina.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata bereaksi memiliki makna yang tidak sesuai dengan konteks paragraf ke-3. Dalam KBBI, kata bereaksi bermakna ‘mengadakan reaksi’.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena makna kata merespons tidak sesuai dengan konteks paragraf ke-3. Kata merespons memiliki makna ‘memberikan respons; menanggapi’.
Bacalah narasi berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 5.
(1) Pada dasarnya kemajuan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. (2) Dengan berkembangnya teknologi seperti ponsel pintar, Anda dapat dengan cepat mengetahui berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia. (3) Jika dulu ada pepatah dunia tak selebar daun kelor, kini pepatah itu harus berubah menjadi dunia seluas daun kelor. (4) Akses cepat ke informasi dari berbagai belahan dunia membuat dunia tampak lebih kecil. (5) Anda dapat menyaksikan langsung apa yang terjadi di luar negeri di Indonesia.
(6) Perubahan besar dalam kehidupan manusia dan dalam semua peradaban ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang tidak dapat kita hindari. (7) Kemajuan teknologi yang semakin dahsyat jangan sampai mengubah jati diri kita sebagai manusia. (8) Oleh karena itu, kita harus bijaksana untuk diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat.
5. Kalimat tidak logis dalam narasi di atas adalah...
A. Kalimat(1)
B. Kalimat (2)
C. Kalimat (5)
D. Kalimat (6)
E. Kalimat (7)
Jawaban: B. Kalimat (2)
Pembahasan: Kalimat 2 tidak memiliki subjek
(cr31/tribun-medan.com)
Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Penalaran Matematika, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Unsika |
![]() |
---|
Contoh Soal SNBT 2023 Pengetahuan Kuantitatif, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Unpatti |
![]() |
---|
Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Materi PPU, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Trunojoyo |
![]() |
---|
Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Literasi Bahasa Inggris, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk Untan |
![]() |
---|
Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Materi TPS, Cocok Untuk Calon Mahasiswa yang Mau Masuk UNNES |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.