Pencurian Rel Kereta Api
INI IDENTITAS Oknum TNI dan Polisi yang Kompak Mencuri Rel Kereta Api Bersama Anak di Bawah Umur
Oknum TNI dan oknum Polisi di Kabupaten Asahan kompak melakukan aksi pencurian rel kereta api bersama anak di bawah umur
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Aksi pencurian rel kereta api di Kabupaten Asahan terulang lagi.
Sekarang, pelakunya adalah oknum TNI dan oknum polisi.
Adapun oknum TNI yang melakukan pencurian itu yakni Serda Sahrial.
Serda Sahrial bertugas di Koramil 01/Aek Kanopan.
Baca juga: Aksi Pencurian Rel Kereta Api di Asahan Libatkan Oknum TNI-Polri, Begini Respon Humas KAI
Sementara itu, adapun oknum polisi yang turut melakukan pencurian rel kereta api adalah Aiptu Donald Panggabean.
Aiptu Donald Panggabean bertugas di Polsek Kualuh Hulu.
Sementara itu, pelaku warga sipil masing-masing Irwansyah Putra alias Iwan (30), dan anak dibawah umur berinisial DG (15).
Menurut Manager Humas PT KAI, Anwar Solihin, oknum TNI dan oknum polisi itu kepergok melakukan aksi pencurian rel kereta api pada Sabtu (4/2/2023) sekira pukul 03.30 WIB.
Aksi pencurian rel kereta api itu berlangsung di jalur perlintasan Stasiun Aek Loba dan Stasiun Mambang Muda.
Baca juga: Pelaku Pencurian Rel Kereta Api Diserahkan ke Polsek Pulau Raja Setelah Ditangkap Polsuska
Solihin menjelaskan, penangkapan terhadap para pelaku bermula dari adanya laporan masyarakat kepada petugas KAI.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat, bahwa ada empat orang pencuri tengah mencuri rel kereta," kata Solihin, Senin (6/2/2023).
Setelah mendapat laporan itu, petugas PT KAI mendatangi lokasi.
Alhasil, di lokasi ditemukan empat orang pelaku.
"Ada sekitar 17 batang rel kereta api yang dicuri dengan masing-masing panjang relatif, ada yang lima meter, ada yang tujuh dan delapan meter," sebutnya.
Ia menyampaikan, setelah diamankan, para pelaku langsung diserahkan ke kantor polisi.
Baca juga: Pencurian Rel Kereta Api Terjadi Lagi di Asahan, Dua Pelaku Berhasil Diciduk, Enam Lainnya Kabur
Setelah ditahan, barulah diketahui bahwa dua diantaranya merupakan oknum TNI dan oknum polisi.
"Indikasi memang kita dapat informasi ada oknum, jadi sampai saat ini kami masih koordinasi dengan pihak kepolisian Asahan. Sudah kami serahkan proses hukumnya kepada kepolisian Asahan," ungkapnya.
Dijelaskan Anwar, besi rel kereta api yang digasak oleh para pelaku ini memang sudah tidak terpakai lagi.
"Jadi memang untuk rel yang dicuri bukan rel yang aktif. Memang rel tersebut berada di pinggir rel yang aktif," ujarnya.
Meski rel yang dicuri tidak terpakai, tapi rel bekas itu dijadikan pendukung sarana prasarana, contohnya jadi patok penahan tanah.
Baca juga: Kota Siantar dan Simalungun Marak Aksi Pencurian Rel Kereta Api yang Ancam Keselamatan Penumpang
"Untuk daerah Asahan, memang yang sebelumnya (aksi pencurian rel kereta) dengan ambulan. Jadi memang yang terbesar yang kemarin, dan sebelumnya," ungkap Solihin.
Ia menambahkan, bahwa sbagian rel curian sudah diangkut ke dalam truk.
"Jadi memang mereka ini menggunakan alat las juga, sama truk juga untuk mengangkut. Sudah ada juga yang di dalam truk, sudah ada yang dipotong - potong," bebernya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jumlah besi yang dicuri itu jika ditafsirkan berkisar Rp 247 juta.
Saat ini para pelaku telah diserahkan kepada pihak berwajib.
"Harapan kita, kedepan tidak ada lagi pencurian prasarana milik negara, meskipun rel bekas. Untuk membuat efek jera akan dilanjut, karena ada saksi dan barang bukti," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.