Pelabuhan Tanjungbalai Kembali Dibuka, Setelah Tiga Tahun Tutup

Dengan kapal buatan dalam negeri Indomal Katamaran, sebanyak 132 penumpang dibawa menuju Port Dickson, Negeri Sembilan.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Wali Kota Tanjungbalai, Waris Thalib mau jual pasir Sungai Asahan untuk proyek tol dan Bandara Kualanamu.(Alif Alqadri Harahap / Tribun-Medan.com). 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI -  Setelah tiga tahun tidak beroperasi, kini Terminal Penumpang Pelabuhan Teluknibung Tanjungbalai dibuka mulai Rabu (8/2/2023).

Dengan kapal buatan dalam negeri Indomal Katamaran, sebanyak 132 penumpang dibawa menuju Port Dickson, Negeri Sembilan.

General Manajer Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Tanjungbalai Asahan, M Azmi Jauhari dalam pembukaan pelabuhan Internasional Teluknibung, menjelaskan, keberangkatan kapal dilakukan satu kali sehari.

"Setelah tiga tahun kita libur. Hari ini, alhamdulillah sudah bisa kita buka dan keberangkatan pertama hari ini. Kita berangkatkan 132 penumpang," kata Jauhari.

Untuk tahun ini, katanya, penyeberangan dipindahkan yang semulanya di Port Klang Malaysia, dipindahkan ke Port Dickson Negri Sembilan.

"Perpindahan ini dilakukan karena adanya administrasi yang rumit sekaligus adanya pembenahan yang dilakukan oleh Port Klang. Sehingga, kami mengambil ke Port Dickson," ujarnya.

Tiket kapal dijual dengan harga Rp 1.150.000 untuk reguler, dan Rp 1.200.000 untuk kelas VIP.

Baca juga: Kapolres Tanjung Balai Tinjau Persiapan Pengoperasian Fery Indomal Empire Teluk Nibung-Malaysia

"Kalau untuk boarding pas pelabuhan, hanya dikenakan biaya Rp 70 ribu. Naik Rp 10 ribu karena menyesuaikan dari yang sebelumnya," jelasnya.

Ia mengaku, keberangkatan kapal tidak dapat dijadwalkan oleh waktu, karena saat ini perairan Asahan masih tergantung dari pasang surut air.

"Saat ini yang menjadi masalah kita di sini sedimentasi. Karena, di sini perairannya cukup dangkal. Jadi, Keberangkatan kemungkinan dilakukan pada pagi hari, pukul 07.00 wib, dan 11.00 Wib," jelasnya.

Sementara Wali Kota Tanjungbalai, Waris Thalib menjanjikan akan mengeruk sungai Asahan untuk mempermudah aktivitas pelabuhan. Ia akan segera mengeruk pasir yang ada di dalam sungai Asahan agar kapal milik Indomal bisa masuk tanpa harus mengikuti pasang surut air.

"Sekarang ini, pelabuhan hanya bisa beroperasi seminggu tiga kali. Untuk jadwal keberangkatan satu hari hanya satu. Hal itu dikarenakan dangkalnya Sungai Silau atau Sungai Asahan ini. Jadi kalau sudah dikeruk, kalau bisa tiga atau lima kali sehari," kata Waris.

Ia mengaku, telah berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan pengerukan pasir yang ada di Sungai Asahan.

"Sudah koordinasi kami dengan BWS. Secepatnya akan dikerjakan agar kapal bisa leluasa keluar masuk," ujarnya.
Katanya, pasir hasil pengerukan ini nantinya akan dijual ke pembangunan jalan tol dan Bandara Kualanamu Medan untuk pembangunan.

"Kemarin saya sudah koordinasi akan dikemanakan pasir-pasir ini. Sudah dapat, dan akan ditampung di pembangunan jalan tol dan Kualanamu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved