Berita Internasional

JUMLAH Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai 15.383 Orang, Upaya Tim SAR Terhalang Suhu Dingin

Sedangkan korban tewas di Suriah sejumlah 2.992 orang yang terdiri dari 1.730 orang di daerah konflik di daerah barat laut, serta 1.262 orang di wilay

Editor: Liska Rahayu
AP PHOTO/EMRAH GUREL via Kompas.com
Bangunan yang hancur akibat gempa Turki atau Turkiye di Malatya, Selasa (7/2/2023). Tim SAR terus berupaya menyelamatkan dan mencari para korban gempa di Turki dan Suriah bermagnitudo 7,8 yang mengguncang pada Senin (6/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Jumlah korban tewas imbas gempa yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu terus bertambah.

Dikutip dari CNN International, total jumlah korban tewas mencapai 15.383 orang.

Tambahan korban tewas terbanyak berasal dari Turki yaitu sejumlah lebih dari 3.000 orang.

Sehingga, total korban tewas di Turki buntut gempa dahsyat magnitudo 7,8 tersebut menjadi 12.391 orang.

Sedangkan korban tewas di Suriah sejumlah 2.992 orang yang terdiri dari 1.730 orang di daerah konflik di daerah barat laut, serta 1.262 orang di wilayah yang dikontrol oleh pemerintah resmi.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan berencana untuk membuka dua pintu perbatasan menuju Suriah untuk memperlancar mengirim bantuan kemanusian.

Kemudian, organisasi kesehatan dunia, WHO memperkirakan lebih dari 23 juta orang akan mengalami efek berlanjut buntut gempa dahsyat tersebut.

Hingga saat ini, tim SAR masih bekerja untuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan di area paling terdampak gempa.

Namun, upaya tim SAR ini terhalang juga oleh temperatur yang dingin.

Untuk selengkapnya berikut kabar terbaru pasca gempa Turki-Suriah yang terjadi pada Senin lalu, dikutip dari CNN International:

- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui lambatnya respons pemerintah pasca-gempa terjadi.

- Perdagangan di Bursa Efek Istanbul dihentikan pada Rabu (8/2/2023) setelah indeks jatuh di angka 7 persen pada awal perdagangan dibuka.

- Akses ke media sosial Twitter yang sebelumnya dilarang di Turki akan segera dibuka.

Hal ini disampaikan oleh CEO Twitter, Elon Musk.

- Jalan yang menghubungkan antara Turki dan Suriah, Bab al-Hawa sudah dapat diakses kembali setelah sebelumnya rusak akibat gempa.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved