Contoh Soal SNBT 2023

Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pemahaman Bacaan dan Menulis Lengkap dengan Pembahasan

Ada empat komponen yang akan diujiankan dalam TPS SNBT 2023 ini, salah satunya adalah Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis.

Penulis: Istiqomah Kaloko |
HO / Tribun Medan
ILustrasi siswa SMA belajar 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tes Potensi Skolastik (TPS) menjadi salah satu materi dalam SNBT tahun 2023 untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. Ada empat komponen yang akan diujiankan dalam TPS SNBT 2023 ini, salah satunya adalah Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis.

Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis ini menekankan kemampuan dasar dalam membaca, kelancaran membaca, dan keterampilan menulis yang diperlukan untuk memahami bahasa tulis dan ekspresi pikiran melalui tulisan.

Berikut contoh soal Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis SNBT 2023 lengkap dengan jawaban serta pembahasannya.

Teks berikut untuk menjawaab soal nomor 1

Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif, yaitu kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak, seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan. Ini bisa memperlambat proses pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga dimensi: kesehatan, pendidikan, dan penghasilan individu untuk mendukung kehidupan yang layak. Ada empat kategori pembangunan manusia, yaitu sangat tinggi (IPM lebih dari 80), tinggi (antara 70-80), sedang (antara 60-70), dan rendah (di bawah 60).

Berdasarkan data IPM dari lembaga PBB, United Nations Development Programme (UNDP), Indonesia termasuk dalam kategori pembangunan manusia sedang. Namun, tingginya kesenjangan antara kaya dan miskin tampaknya telah memperlambat pembangunan manusia Indonesia. Menurut Human Development Reports, sepanjang tahun 2000-an IPM Indonesia meningkat rata-rata 0,92 persen per tahun dari 60,4 pada tahun 2000 menjadi 66,2 pada 2010. Sementara itu, Indeks Gini dalam laporan Bank Dunia selama periode itu berada di kisaran 31,0 dan 38,0. Dari tahun 2010 hingga 2014, IPM Indonesia tumbuh jauh lebih lambat 0,78 persen per tahun karena ketimpangan ekonomi saat itu lebih tinggi.

1. Kalimat yang dicetak miring pada teks tersebut merupakan perluasan dari inti kalimat…

A. Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif.

B. Makanan, pendidikan, kesehatan merupakan pelayanan dasar.

C. Dampak negatif kelompok berpendapatan rendah.

D. Kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan.

E. Kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak.

Jawaban: A. Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif.

Pembahasan:

Tingginya ketimpangan ekonomi (S) memberikan (P) dampak negatif (Pel), yaitu kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak (K), seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan (K).

Inti kalimat: tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif

Inti kalimat tersebut terdiri atas SPPel. Sebenarnya, kalimat tersebut dapat dipasifkan. Akan tetapi, maknanya menjadi rancu. Oleh karena itu, kelompok kata setelah predikat berfungsi sebagai pelengkap.

Dampak negatif diberikan tingginya ketimpangan ekonomi. (?)

Teks berikut untuk menjawaab soal nomor 2

(1) Pada semester akhir, mahasiswa Perguruan Tinggi yang menempuh pendidikan sarjana ditugaskan untuk menyusun skripsi. (2) Mereka bebas memilih judul untuk skripsi, asalkan sesuai dengan mata kuliah yang dipelajarinya. (3) Namun umumnya, mahasiswa akan dibimbing oleh dua orang dosen. (4) Pembimbingan bertujuan agar mahasiswa tetap mengikuti pedoman, dan aturan. (5) Hal tersebut sangat membantu mahasiswa saat menemui kendala dalam penyusunan skripsinya.

2. Kalimat yang terbebas dari kesalahan ejaan adalah…..

A. 5

B. 4

C. 2

D. 3

E. 1

Jawaban: A. 5

Pembahasan:

Kalimat (5)

Hal tersebut sangat membantu mahasiswa saat menemui kendala dalam penyusunan skripsinya.

Tidak terdapat kesalahan, baik huruf kapital maupun tanda koma, dalam kalimat tersebut.

Penjelasan tambahan:

Kalimat (1)

Pada semester akhir, mahasiswa Perguruan Tinggi yang menempuh pendidikan sarjana ditugaskan untuk menyusun skripsi.

(Penulisan kata perguruan tinggi tidak perlu diawali huruf kapital karena bukan nama organisasi, lembaga, ataupun instansi)

Kalimat (2)

Mereka bebas memilih judul untuk skripsi, asalkan sesuai dengan mata kuliah yang dipelajarinya.

(Tanda koma tidak perlu diletakkan sebelum konjungsi asalkan)

Kalimat (3)

Namun umumnya, mahasiswa akan dibimbing oleh dua orang dosen.

(Tanda koma harus diletakkan setelah konjungsi namun)

Kalimat (4)

Pembimbingan bertujuan agar mahasiswa tetap mengikuti pedoman, dan aturan.

(Tanda koma tidak perlu diletakkan antara pedoman dan aturan karena bukan unsur perincian)

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 3

(1) Kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris. (2) Sekalipun metode peperangan asimetris dilakukan secara nonmiliter, daya hancur yang dihasilkan perang ini tidak kalah atau bahkan dampaknya lebih dahsyat daripada perang militer. (3) Perang ini memiliki medan atau lapangan tempur luas yang meliputi segala aspek kehidupan, yaitu geografis, demografis, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

(4) Dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan. (5) Pertama, menebar sebuah isu. (6) Kedua, setelah tahap pertama berhasil, isu ditingkatkan menjadi sebuah tema atau agenda. (7) Ketiga, jika agenda berhasil, barulah skema asli akan keluar.

3. Kalimat manakah yang merupakan simpulan dari isi teks di atas?

A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.

B. Segala aspek kehidupan yang dipengaruhi perang asimetris.

C. Tiga tahapan untuk mengetahui apakah suatu hal disebut perang asimetris atau bukan.

D. Indonesia sangat rentan menuju peperangan asimetris yang dampaknya begitu dahsyat.

E. Daya hancur yang lebih dahsyat dari perang asimetris.

Jawaban: A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.

Pembahasan:

Simpulan adalah ringkasan informasi inti dalam sebuah teks. Di dalam teks yang terdiri atas dua paragraf atau lebih, simpulan biasanya dapat ditentukan berdasarkan gagasan utama. Gagasan utama teks di atas terdapat pada kalimat (1) dan (4):

(1) kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris;

(4) dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan.

Simpulan yang tepat berdasarkan gagasan utama di atas ada pada kalimat: kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.

Teks berikut untuk menjawaab soal nomor 4 - 5

(1) Bercerita sebagai metode pendidikan sebenarnya sudah lama dipraktikkan. (2) Kitab-kitab suci agama apa pun berisi kisah-kisah untuk membimbing umat manusia. (3) Indonesia sebenarnya kaya dengan budaya bercerita atau mendongeng yang berisi ajaran-ajaran yang baik. (4) Cerita rakyat (........ ) sangatlah banyak. (5) Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cerita atau dongeng dapat memengaruhi karakter suatu bangsa. (6) Hilangnya budaya bercerita atau mendongeng di dunia pendidikan, baik pendidikan di rumah maupun di sekolah, menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif, seperti tawuran antarpemuda dan korupsi. (7) Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana. (8) Diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kemerosotan mental dan karakter bangsa tersebut.

4. Kalimat manakah yang paling tepat sebagai kalimat inti nomor (6) ?

A. Hilangnya budaya bercerita menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif

B. Hilangnya budaya bercerita di dunia pendidikan menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif

C. Hilangnya budaya bercerita atau mendongeng di dunia pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah, menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif

D. Hilangnya budaya bercerita di rumah maupun di sekolah menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif, seperti tawuran antarpemuda dan korupsi

E. Hilangnya budaya bercerita atau mendongeng di dunia pendidikan menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif

Jawaban: B. Hilangnya budaya bercerita di dunia pendidikan menyebabkan terjadinya berbagai hal negatif

Pembahasan: Jawaban B adalah gagasan lengkap minimal yang merupakan inti dari kalimat luas atau kalimat kompleks (6)

5. Kalimat manakah yang paling efektif sebagai hasil penggabungan kalimat (7) dan (8)?

A. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana karena diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kemerosotan mental tersebut.

B. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana sehingga diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut.

C. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana walaupun diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kemerosotan mental tersebut.

D. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana dan bahkan diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut.

E. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana padahal diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kemerosotan mental tersebut.

Jawaban: B. Kemerosotan mental dan karakter bangsa tampak jelas terjadi di mana-mana sehingga diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut

Pembahasan: Kalimat (7) dan (8) menunjukkan hubungan logis sebab dan akibat. Oleh karena itu, kata sambung yang dipakai harus menunjukkan sebab-akibat, yaitu kata sehingga. Kalimat B juga paling efektif

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved