Gempa Turki

Update Gempa Turki, Korban Tewas 25 Ribu Orang, Penjarahan Terjadi hingga Bayi Berhasil Diselamatkan

Jumlah korban tewas terus meningkat, melebihi 21.000 di Turki, dan lebih dari 3.500 lainnya di Suriah, dengan total jumlah keseluruhan melebihi 25.000

Daily Sabah
Seorang perempuan Turki yang selamat, menangis. 

TRIBUN-MEDAN.com - Bencana alam gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah telah menewaskan lebih dari 25.000 jiwa, per Sabtu (11/2/2023).

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), adalah yang paling dahsyat di Turki sejak 1939.

Jumlah korban tewas terus meningkat, melebihi 21.000 di Turki, dan lebih dari 3.500 lainnya di Suriah, dengan total jumlah keseluruhan melebihi 25.000 seperti disadur dari Tribunnews.

Beberapa korban selamat ditemukan dan berhasil dievakuasi di hari kelima setelah gempa  bumi.

Di sisi lain, relawan hingga warga melaporkan adanya penjarahan serta kerusuhan di perkotaan.

Terkait korban selamat, Bernard Smith dari Al Jazeera melaporkan seorang balita berhasil diselamatkan.

“Pada jam ke-132, seorang balita diselamatkan, dan beberapa jam sebelumnya, seorang pria dan wanita diselamatkan hidup-hidup. Pencarian korban belum berhenti,” katanya.

Tidak hanya itu pemerintah juga berencana membuka kembali bandara di kota Hatay Turki, dalam waktu 24 jam.

Meski, kondisi landasan pacu bandara rusak parah.

Namun menurut pihak berwenang, pembukaan bandara diperlukan untuk akses bantuan yang sangat penting.

Penjarahan dan Bentrokan

Bencana alam yang terjadi di Turki diwarnai aksi penjarahan serta bentrokan antar kelompok.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan mengambil tindakan keras terhadap para penjarah.

"Kami telah menyatakan keadaan darurat," katanya saat berkunjung ke zona bencana.

“Artinya, mulai saat ini orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka,” ujarnya.

Seorang penduduk mengatakan dia menyaksikan penjarahan pada hari-hari pertama setelah gempa, sebelum dirinya meninggalkan kota menuju desa.

Viral potret pria Azerbaijan kendarai mobil butut untuk angkut tumpukan kasur di atap mobilnya ke pusat donasi untuk korban gempa Turki.
Viral potret pria Azerbaijan kendarai mobil butut untuk angkut tumpukan kasur di atap mobilnya ke pusat donasi untuk korban gempa Turki. (Instagram @islamify)

“Orang-orang menghancurkan jendela dan pagar toko dan mobil,” kata Mehmet Bok (26).

Sebanyak 48 penjarah telah ditangkap oleh otoritas Turki, kata media pemerintah, para tersangka ditahan di delapan provinsi berbeda.

Bentrokan juga dilaporkan terjadi di perkotaan.

Adanya bentrokan tersebut membuat keraguan akan status keamanan di Turki.

Beberapa organisasi penyelamat mengatakan bentrokan telah menyebabkan penangguhan pekerjaan mereka.

Dilaporkan pada hari Sabtu (11/2/2023), dua kelompok penyelamat dan bantuan dari Jerman menghentikan operasi dengan alasan masalah keamanan.

Tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan penyelamatan dan penyaluran bantuan, namun kini telah melanjutkan kembali.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved