Berita Sumut

Kejamnya Tosa Ginting, Bayar Anak Buah Rp 18 Juta Buat Tembak Mati Mantan Anggota DPRD Langkat

Tosa Ginting alias Luhur Sentosa Ginting, anak Okor Ginting menjadi sorotan setelah ditangkap Polisi dalam kasus penembakan mantan anggota DPRD

|
Penulis: Fredy Santoso |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Nama Tosa Ginting alias Luhur Sentosa Ginting, anak Okor Ginting menjadi sorotan setelah ditangkap Polisi dalam kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat, Paino baru-baru ini.

Terkuak, Tosa Ginting merupakan otak pelaku yang memerintahkan empat orang suruhannya membunuh Paino. Pembunuhan sudah direncanakannya sejak 20 Januari dan baru berhasil pada Kamis 26 Januari 2023 lalu.

Tosa membayar Rp 10 juta ke eksekutor Dedi Bangun dan Rp 8 juta ke tiga tersangka lainnya sebagai tim pemantau.

"Untuk eksekutor itu 10 juta sudah diterima dan uangnya habis. Kemudian untuk pemantau pertama diberi 5 juta dan ada tambahan 3 juta lalu uangnya juga habis,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Senin (13/2/2023).

Tatan menjelaskan upaya pembunuhan itu sempat gagal sebanyak dua kali.

Pertama, pada 20 Januari para tersangka mencoba membunuh Paino menggunakan senjata tajam di sebuah warung. Namun karena di lokasi itu ramai warga pembunuhan urung dilakukan.

Kedua, pada tanggal 26 Januari sekitar pukul 19:00 WIB saat Paino berkendara sendirian dan para pelaku mencoba mengejar Paino untuk membunuhnya, namun gagal karena Paino tancap gas mengendarai sepeda motornya.

Nah, beberapa jam berikutnya ini atau percobaan ketiga ini pun nyaris gagal karena saat Paino akan dihabisi di warung ternyata di ramai warga.

Disinilah Tosa Ginting mengatur rencana untuk mencegat Paino di tengah jalan saat hendak pulang dari warung sebelumnya.

Tosa Ginting memerintahkan tiga tim pemantau tak jauh dari lokasi untuk memberi kabar jika Paino sudah bergerak.

Setibanya Paino beranjak dari warung, tim pemantau segera mengubungi Tosa Ginting.

Setelah itu Tosa Ginting menghubungi Dedi Bangun, eksekutor menggunakan handy Talky yang sudah siaga untuk mencegat Paino.

Setelah itu Dedi pun bergegas menidurkan sepeda motornya agar Paino berhenti.

Ketika korban berhenti Dedi Bangun langsung menembak dada Paino dari jarak sekitar kurang dari 30 sentimeter.

"Nah, ketika korban melintas ini dilakukan penembakan,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Senin (13/2/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved