Berita Sumut

Pasca-Penembakan yang Tewaskan Paino, Warga Desa Besilam Harap Polres Langkat Dirikan Pos Polisi

Warga Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat berharap pihak kepolisian, segera membangun pos polisi di desa tersebut.

|
Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
Kepala Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Susilawati saat diwawancarai wartawan, Rabu (15/2/2023). 

Usaha mengumpulkan kelapa sawit miliknya terus mengalami penurunan.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin (13/2/2023) siang mengatakan, penembakan itu dilakukan dengan senjata api rakitan.

Dikatakannya, lima tersangka itu Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26), Dedi Bangun (38), Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27) dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).

Para tersangka pembunuhan mantan anggota DPRD Langkat Paino, Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (kiri), Dedi Bangun, alias Dedi (dua dari kiri), Heriska Wantenero alias Tio (tengah), Persadanta Sembiring (dua dari kanan) dan Sulhanda Yahya alias Tato (kanan).
Para tersangka pembunuhan mantan anggota DPRD Langkat Paino, Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (kiri), Dedi Bangun, alias Dedi (dua dari kiri), Heriska Wantenero alias Tio (tengah), Persadanta Sembiring (dua dari kanan) dan Sulhanda Yahya alias Tato (kanan). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Mereka ditangkap tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumut dan Satreskrim Polres Langkat.

Panca menegaskan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainnya.

Pembunuhan dengan cara penembakan ini sudah direncanakan tersangka Tosa Ginting yang merekrut eksekutor atau pembunuh bayaran.

Pelaku menembak korban dengan senjata api rakitan.

Baca juga: Istri Paino Minta Para Tersangka yang Habisi Nyawa Suaminya Dihukum Berat

"Dan barang bukti yang ditemukan di TKP berupa selongsong dan proyektil di tubuh korban, kita uji balistik, hasilnya sama," katanya.

Mengenai motif pembunuhan itu, lanjut Panca, berkaitan dengan usaha yang dimiliki Tosa Ginting.

Tosa Ginting yang merupakan otak pembunuhan mengaku, usaha kelurganya mengumpulkan kelapa sawit dari petani terus menurun setiap harinya.

"Karena persaingan dan diduga menimbulkan kerugian, akibatnya berujung dengan pembunuhan tersebut dengan cara penembakan," ujar Panca.

(cr23/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved