Materi Belajar

Bencana Alam: Pengertian, Potensi Bencana dan Tahap Penanggulangannya, Materi Belajar Fisika Kelas 7

Pengertian, potensi bencana dan tahap siklus penanggulangan bencana alam akan dibahas pada materi belajar fisika kelas 7 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian, potensi bencana dan tahap siklus penanggulangan bencana alam 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Pengertian, potensi bencana dan tahap siklus penanggulangan bencana alam akan dibahas pada materi belajar fisika kelas 7 berikut ini.

Potensi Bencana Alam di Indonesia

Tahukah Anda bahwa negara kita, Republik Indonesia, dikatakan berada di jalur beberapa gempa paling aktif di dunia? Tidak, ini bukan untuk menakut-nakuti Anda dan keluarga Anda. Namun nyatanya, kita tinggal di negara yang dikelilingi Cincin Api Pasifik. Gunung berapi dapat terlihat menyebar dari Sumatera hingga Papua.

Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 3 tumbukan lempeng benua. Lempeng Eurasia di utara, lempeng Indo-Australia di selatan, dan lempeng Pasifik di timur. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Indonesia merupakan negara yang rawan gempa, tsunami, dan gunung meletus.

Beberapa gunung berapi baru-baru ini mulai menunjukkan aktivitas, termasuk Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Pada bulan Februari, dilaporkan bahwa Gunung Merapi beberapa kali meletus di tahun 2020. Pertama di bulan Maret, diikuti di awal April.

Letusan Gunung Merapi sangat dahsyat, diikuti letusan 6 km dari puncak pada bulan Maret dan 3 km pada bulan April. April lalu, tepatnya pada tanggal 10, Gunung Anak Krakatau juga terlihat menyemburkan abu dan menyemburkan api dari ketinggian sekitar 657 meter di atas permukaan laut.

Tahun 2020 sangat intens dan ya, ada aktivitas vulkanik. Lalu apa yang harus saya lakukan? Pertama, kita perlu memahami bahwa bencana alam datang secara tiba-tiba, terkadang dapat diprediksi, dan terkadang sulit diketahui sebelumnya. Nah, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ada yang namanya penanggulangan bencana alam. Jadi inilah yang perlu kita pelajari dan pahami.

Dalam kasus bencana alam, tentu Anda sudah tahu apa maksudnya.

Pengertian Bencana Alam

Menurut definisi BNPB, bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu aktivitas dan kehidupan manusia yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia sehingga menimbulkan kerugian manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sekarang, dapatkah Anda membayangkan sejauh ini? Bencana tidak hanya disebabkan oleh fenomena alam. Contoh bencana non-alam dan faktor manusia adalah kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina pada tahun 1986.

Di sisi lain, bencana alam merupakan faktor penyebab utama yang disebabkan oleh kondisi alam. Ini termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

Tahapan Siklus Penanggulangan Bencana Alam

1. Prabencana

Langkah awal penanggulangan bencana untuk mengatasi bencana di masa mendatang adalah agar semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah, perlahan-lahan belajar dari peristiwa sebelumnya. Berbagai upaya mulai dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa.

Kamu juga bisa membangun rumah tahan gempa atau membuat jalur evakuasi atau jalur yang biasa ditemui saat bermain di kaki gunung. Pemerintah dan tim tanggap bencana dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan penanggulangan bencana kepada masyarakat.

Bagaimana jika gempa, tsunami, atau letusan gunung berapi benar-benar terjadi? Tentunya dengan melakukan beberapa hal yang dianjurkan dalam siklus penanggulangan bencana alam. Kami berharap ini akan membantu mengurangi kerugian atau korban dari bencana. Oleh karena itu, disebut tahap prabencana.

2. Bila Terjadi Bencana (Emergency Response)

Banyak yang bisa terjadi setelah bencana. Orang tidak hanya kehilangan anggota keluarga, tetapi orang yang dicintai seperti saudara. Kehilangan properti di tengah bangunan yang hancur.

Pada fase pasca bencana, masyarakat mulai fokus menyelamatkan korban yang bisa diselamatkan. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan menyelamatkan para korban akan bekerja untuk menjelajahi daerah-daerah di mana para penyintas mungkin masih ada.

Mereka tidak bekerja sendiri, para penyintas dan relawan dari berbagai lokasi juga ikut membantu. Selain itu, korban yang sakit langsung dirawat. Tenda darurat didirikan, dapur komunal didirikan, dan semua orang sibuk bekerja bahu membahu untuk membantu apa yang mereka bisa.

Fase penanggulangan bencana ini disebut fase tanggap darurat dan dilakukan segera setelah terjadi bencana. Namun, langkah ini tidak dapat dilakukan secara berurutan. Korban yang hilang tidak pernah dapat ditemukan. Di luar itu, orang tidak harus belajar melepaskan apa yang telah hilang, suka atau tidak suka. Setelah fokus pada pemulihan korban, langkah selanjutnya adalah rekonstruksi dan rehabilitasi.

3. Pascabencana (Rekonstruksi dan Rehabilitasi)

Saat terjadi bencana, jalan rusak, rumah rusak, dan ada yang hancur. Bencana sering merenggut nyawa, orang kehilangan rumah, pasar tutup, kegiatan ekonomi terhenti, sekolah tutup, dan pekerjaan hilang. Semua ini memungkinkan banyak korban mengalami gangguan psikologis seperti trauma jangka panjang.

Semua fase perbaikan disebut sebagai fase rekonstruksi dan rehabilitasi. Fase ini adalah salah satu yang muncul setelah tanggap darurat. Rumah dan jalan serta berbagai bangunan lainnya mulai dibangun. Pasar tertutup perlahan dibuka kembali. Seperti sekolah, siswa masuk kembali secara bertahap. Situasi masyarakat mulai berkembang normal seperti sebelum bencana.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak cukup hanya kembali ke keadaan sebelumnya, jadi kami harus bersiap menghadapi bencana yang akan datang. Saat itulah fase pasca bencana berakhir dan kita memasuki fase pra bencana.

(cr30/tribun-medan.com) 
 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved