Berita Medan

Septiyan Sempat Video Call Istri Sebelum Tewas Kecelakaan, Hendak Pulang ke Medan Bertemu Keluarga

Septiyan Dwi Cahyo, korban tewas kecelakaan maut di Jalan Lintas Sumatera, Sergai, ternyata sempat video call dengan sang istri sebelum kejadian.

|
Penulis: Aprianto Tambunan |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Septiyan Dwi Cahyo, korban tewas kecelakaan maut di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Serdangbedagai pada Jumat (17/2/2023) malam sekira pukul 20.30 WIB, ternyata sempat video call dengan sang istri sebelum kejadian.

Hal itu diungkapkan parman sekaligus rekan kerja korban, Karyono.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Ditabrak Bus Rombongan Siswa, Korban Terpental dan Bus Ludes Terbakar

Ia mengatakan, 20 menit sebelum kecelakaan tersebut terjadi Septiyan Dwi Cahyo menghubungi istrinya hendak pulang.

"Dua puluh menit sebelum kecelakaan, masih video call dia sama istrinya, ngasih tau kalau dia mau pulang," ucap Karyono, Sabtu (18/2/2023).

Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan anak sekolah bertabrakan hingga terbakar di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Simpang Matapo, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (16/2/2023) malam.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan anak sekolah bertabrakan hingga terbakar di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Simpang Matapo, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (16/2/2023) malam. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Namun, tak berselang lama, istri dan keluarganya dikejutkan dengan sebuah telfon yang memberitahukan bahwa Septiyan Dwi Cahyo terlibat kecelakaan.

"Itulah tiba-tiba nelfon lagi WhatsApp si Septiyan, tapi suaranya lain. Rupanya polisi yang nelfon, dia ngasih tau kalau ponakan saya ini kecelakaan dan diminta kami ke sana. Mulanya gak ada dikasih tau kalau dia sudah tewas," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Medan, almarhum Septiyan Dwi Cahyo bekerja sebagai Operator Crane di PT Unilever EA di kawasan Perdagangan, Kabupaten Serdangbedagai.

Ia pun sudah bekerja di tempat tersebut selama dua bulan. 

"Di kontrak kami menandatangani selama tiga bulan, tapi kami baru bekerja selama kurang lebih dua bulan disana," kata Karyono paman sekaligus rekan kerja almarhum. 

Baca juga: IDENTITAS Pengendara Motor yang Tewas Setelah Terlibat Kecelakaan dengan Bus Pariwisata di Sergai

Karyono mengatakan, selama bekerja di Kecamatan Perdagangan, Septiyan Dwi Cahyo diketahui sering pulang ke rumahnya yang berada di Marelan, untuk melihat istri dan anaknya yang ditinggalkannya bekerja. 

"Sering memang dia pulang kesini, kalau minggu gak ada kerjaan, Sabtunya pulang kami, karena rindu istri dan anak kan. Selama ini kami lah sering berboncengan sama untuk pulang," sebutnya.

Untuk diketahui peristiwa kecelakaan yang menimpa Septiyan Dwi Cahyo terjadi Jalan Lintas Sumatera, Km 51 -62 tepatnya di Dusun I Desa Liberia Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (17/2/2023) malam.

Peristiwa tersebut berawal saat sepeda motor Scorpio yang dikendarai Septiyan Dwi Cahyo ditabrak bus yang membawa rombongan siswa Mts Daarul Fallah, Sei Kamah II, Kecamatan, Sei Dadap, Kabupaten Asahan.

Selain korban meninggal, bus pariwisata, jenis Mercedes Benz dengan nomor polisi BK 7800 DF terbakar karena menyeret sepeda motor.

Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Adinta Sitepu mengatakan, bus rombongan siswa itu dikendarai oleh Sopian Marpaung, warga Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.

Mereka datang dari arah Medan menuju Tebingtinggi. Bus itu berpenumpang 50 orang yang siswa dan guru Daarul Fallah.

Sementara itu Septiyan Dwi Cahyo mengendarai sepeda motor Scorpio seorang diri.

"Penumpang sebanyak 50 orang, 4 orang guru dan 45 orang siswa dan satu kernet. Sementara sepeda motor yamaha Scorpio dengan nomor polisi BK 5780 KL seorang diri," ujar Adinta, Sabtu (18/2/2023).

Kecelakaan itu lanjutnya bermula ketika bus rombongan siswa mencoba mendahului kendaraan di depannya lalu menabrak pengendara sepeda motor yang datang dari arah berlawanan.

"Mobil bus melaju dengan kecepatannya berjalan dari arah Medan menuju arah Tebingtinggi hendak mendahului mobil tangki yang berada di depannya tidak memperhatikan arus lalu lintas dari depan dan tidak ada ruang gerak yang cukup untuk mendahului, sehingga menabrak sepeda motor," sambung Adinta.

Sepeda motor yang tertabrak bus terseret hingga beberapa meter hingga memercikkan api dan membuat bus terbakar.

Beruntung, seluruh penumpang bus berhasil dievakuasi.

Sementara itu, pengendara sepeda motor terpental di beram jalan.

Baca juga: Kronologi Bus yang Bawa Siswa Terbakar setelah Tabrakan dengan Sepeda Motor, Satu Tewas

"Sepeda motor hingga masuk kolong mobil bus lalu terseret, sehingga menimbulkan percikan api yang membakar hampir keseluruhan body bus. Namun supir dan seluruh penumpang bisa dievakuasi sebelum mobil bus terbakar secara keseluruhan," ujar Adinta.

"Pengendara sepeda motor mengalami luka di bagian kening kepala robek, luka robek dibagian kepala belakang, patah tertutup pada kaki kiri dan kanan, patah tertutup pada lengan tangan kiri, mengeluarkan darah dari segar dari telinga, dan meninggal dunia di RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah," ungkap Kasat Lantas Polres Sergai itu.

(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved