Dosen UII Yogyakarta Hilang di Norwegia

Sampai Minta Yellow Notice Interpol, Siapa Ahmad Munasir Rafie? Dosen UII yang Hilang di Norwegia

Publik saat ini tengah dihebohkan dengan kabar hilangnya seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama, usai menghadiri

Editor: Liska Rahayu
HO
Dosen Universitas Islam Indonesia dikabarkan hilang di Norwegia. Ahmad Munasir Rafie Pratama dikabarkan hilang ketika menghadiri acara di Norwegia.  

TRIBUN-MEDAN.com - Publik saat ini tengah dihebohkan dengan kabar hilangnya seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama, usai menghadiri kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia

Lantas, siapakah sosok Ahmad Munasir Rafie Pratama sebenarnya?

Salah satu dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama dikabarkan hilang usai tugas di Norwegia.

"Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta," ungkap Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/2/2023).

Hingga saat ini, pihak UII mengajukan permohonan perlindungan untuk Ahmad Munasir Rafie Pratama melalui Kementerian Luar Negeri.

Selain mengajukan permohonan perlindungan, UII juga mengirimkan surat ke Interpol.

Berbagai upaya ini ditempuh demi menemukan Ahmad Munasir Rafie Pratama.

"Penggalian jejak digital memastikan bahwa Ahmad Munasir Rafie Pratama sudah meninggalkan Oslo, Norwegia dan sudah berada di Istanbul, Turki," ujarnya.

Profil Ahmad Munasir

Sosok Ahmad Munasir dikenal sebagai orang yang senang menimba ilmu.

Dilansir dari TribunJogja.com, pendidikan terakhir Ahmad Munasir yaitu mendapat gelar Ph.D. dalam Teknologi, Kebijakan, dan Inovasi pada tahun 2019 dari Universitas Stony Brook, Universitas Negeri New York di AS dengan beasiswa Fulbright.

Ahmad aktif sebagai Asisten Profesor sekaligus Sekretaris Departemen Informatika UII, seperti dilansir dari laman resmi Jurusan Informatika UII.

Dia memiliki ketertarikan di bidang teknologi informasi dan sosial, m-learning, m-commerce, mobile security dan social media.

Sebelumnya, ia meraih gelar Master dari Monash University, Australia pada tahun 2011 dan gelar Sarjana Teknik dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia pada tahun 2008.

Minat penelitiannya terutama terkait dengan teknologi informasi, khususnya teknologi seluler, dan masyarakat, mulai dari m-learning, m-commerce, aplikasi seluler dan media sosial, game seluler, dan keamanan perangkat seluler.

Dia menggabungkan metode penelitian tradisional dengan pendekatan ilmu komputasi dan ilmu data untuk membantu menjembatani ilmu komputer/teknologi informasi dan ilmu sosial.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved