Ketua DPW PAN Sumut Bantah Lakukan Penganiayaan, Sebut Masalah Internal

Ia mengatakan hal itu bermula saat pelaksanaan agenda internal rapat musyawarah wilayah Muhammadiyah Sumut.

Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA
Ketua DPW PAN Provinsi Sumatera Utara, sekaligus Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumut, Ahmad Fauzan Daulay saat konferensi pers di kantor DPW PAN Sumut, Jalan Sei Lepan Medan, Rabu (22/1/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua DPW PAN Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Fauzan Daulay mengklarifikasi terkait dirinya yang dilaporkan oleh Riduwan Putra Saleh ke Mako Polres Padang Sidimpuan atas dugaan penganiayaan di sebuah hotel di Kota Padang Sidimpuan.

Ada empat orang dilaporkan, salah satunya, Ahmad Fauzan Daulay yang juga merupakan anggota DPRD Sumut.
Ahmad Fauzan Daulay mengatakan, pemicunya adalah masalah internal di kepengurusan Tapak Suci Sumut. Di mana, Ahmad Fauzan saat ini merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumatra Utara.

Ia mengatakan hal itu bermula saat pelaksanaan agenda internal rapat musyawarah wilayah Muhammadiyah Sumut.

"Begini, ini masalah internal Tapak Suci. Riduwan ini mantan sekretaris Tapak Duci Sumut. Dua bulan lalu dalam rapat wilayah Tapak Suci Sumut seluruh Pimda minta dia diganti. Makanya, dalam rapat kerja wilayah, dia sudah diganti, dan sudah ditunjuk penggantinya," kata Fauzan, saat konferensi pers di kantor DPW PAN Sumut, Jalan Sei Lepan Medan, Rabu (22/1/2023).

Baca juga: Recok Internal Tapak Suci Muhammadiyah, Ketua PAN Sumut Tendang Anggota dan Dilapor ke Polisi

Fauzan mengatakan, pada saat menghadiri Musyawarah Wilayah Muhammadiyah di Padang Sidempuan, dia mengaku heran karena saat akan registrasi sudah ada yang membawa surat mandat untuk menghadiri rapat musyawarah itu, mengatasnamakan pengurus Tapak Suci Sumut. Sehingga, dia tidak diberi masuk.

"Saat registrasi, saya tidak terdaftar. Ada mandat, saya tidak tahu kalau ada mandat lain. Saya bilang, saya ketua Tapak Suci Sumut. Namun mereka bilang sudah ada mandat, mengatasnamakan Tapak Suci, ditandatangani oleh Wakil Ketua Tapak Suci, yaitu Ahmad Arif kepada Riduwan Putra Saleh, yang sudah dipecat dan diganti dua bulan lalu," jelas Fauzan.

Fauzan sudah melaporkan hal itu kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumut dan memprotes surat mandat tersebut, yang dibawa Riduwan.

"Saya jelaskan, laporkan kepada pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumut. Sudah damai-damai, peserta Ketua dan Sekretaris yang lama. Saya tidak terima, itu forum resmi. Kalau Muhammadiyah tidak menerima, lebih bagus coret dua-duanya," kata Fauzan.

Setelah sempat terkendala di meja registrasi, akhirnya Fauzan dapat masuk ke ruangan, namun saat berada di dalam ruang rapat tersebut, Fauzan mengaku dipanggil keluar oleh panitia musyawarah dan di luar sudah ada Riduwan. Menurutnya, wajah Riduwan seperti menantang dirinya.

"Di luar mukanya, macam melawan dan mengejek. Tentunya, saya emosi. Saya pelatih, saya seniornya, kok kurang ajar gitu. Sudah diganti dibuat mandat. Emosi saya di situ, tidak terkontrol. Saya tunjang dia, bukan dipukul. Saya tendang sekali, mungkin karena emosi dia. Dia membalas memukul. Ketika saya mau pukul, kawan-kawan dan senior di Tapak Suci, enggak terima," ucap Fauzan.

Atas kejadian itu, Fauzan mengklarifikasi terkait pemberitaan penganiayaan dan sudah direncanakan. Ia mengungkapkan semua hanya spontanitas karena tersulut emosi.

"Jadi, pertama yang perlu saya jelaskan. Kalau itu, direncanakan tidak benar. Itu spontanitas, itu di tempat acara Muspimwil, polisi ada situ, pihak keamanan ada di situ, panitia. Tidak mungkin kita menganiaya, ada polisi. Tentunya, kita dibawa ke kantor polisi," jelas Fauzan.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved