Luhut Larang Bangun Hotel Bintang 3 di Kawasan Danau Toba, Begini Respons PHRI Sumut

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan meminta agar investor tidak membangun hotel bintang 3 di wilayah Kawasan Danau Toba.

Ia menyebutkan larangan pembangunan hotel bintang 3 ini agar pengusaha homestay dapat tetap bergeliat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Sumatera Utara Denny S. Wardhana mengatakan untuk melakukan pembangunan hotel yang dimaksud, tentunya harus dilakukan dengan melihat kebutuhan dari sisi tamu dan hotel.

Sehingga dengan begitu, kebutuhan para tamu dapat terpenuhi dan merasa nyaman ketika menginap di kawasan Danau Toba. Serta dari sisi penginapan juga menggeliat dan okupansinya pun terpenuhi.

"Semuanya tentang kebutuhan, takutnya dengan dibuat hotel besar namun keterisian tidak ada maka percuma juga. Dan kalau misalnya sementara ini dilarang, dengan tujuan untuk menghidupkan homestay kita berharap homestay bisa memenuhi standar untuk para tamu menginap merasa nyaman dan puas, " ucapnya saat diwawancari Tribun Medan, Senin (27/2/2023).

Lanjutnya Denny, apabila membangun hotel bintang 3 di kawasan Danau Toba dilarang, ia berpikir maka investor juga akan memikirkan untuk Return on Investment (ROI) atau  rasio keuntungan dan juga kerugian dari suatu investasi yang kemudian dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan nya kapan dapat kembali.

"Karena kalau investor membuat usaha ditempat tersebut kan harus memikirkan segala aspeknya, dalam arti investasi berapa dikucurkan disana dan kembalinya berapa lama," tuturnya.

Ia juga mengatakan melihat saat ini atraksi di sekitaran Danau Toba juga sering dilaksakan, maka hal yang perlu diperhatikan nantinya sehingga investor tertarik untuk membuka usaha.

Tidak hanya dengan membuka bisnis perhotelan, namun bisa saja seperti atraksi wisata air yang juga bisa dibangun serta masih banyak bisnis lainnya yang bisa dikembangkan. 

(cr9/Tribun-Medan.com)