Plafon Pasar Horas Lapuk
Plafon Gedung II Pasar Horas Kota Siantar Lapuk, Pedagang Khawatir Atap Ambruk
Pedagang di Pasar Horas, yang berada di lantai dua merasa resah karena plafon atap sudah lapuk
Penulis: Alija Magribi |
Plafon Gedung II Pasar Horas Lapuk, Pedagang Khawatir Atap Ambruk
TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR - Sejumlah pedagang yang berdiam di Lantai 2 Gedung II Pasar Horas Kota Siantar mulai tak tenang dengan kondisi plafon gedung yang mulai menerima resapan air di atasnya.
Plafon gedung merembes dan meneteskan air ke barang dagangan yang dijajakan untuk kebutuhan hidup.
Batu dan semen cor-coran basah kerap jatuh dan menimpa kios-kios pedagang.
Khawatir dengan kondisi ini, tak jarang warga pun mengakalinya dengan menaruh ember di atas kios, hingga membuat talang air untuk mencegah rembesan air dari lantai 3 tembus ke bawah.
“Ini sengaja kami pasang talang air biar kalau ada air yang di atas merembes, nggak langsung jatuh ke bawah. Cuma di sinilah kios di dalam gedung pun masih pakai seng juga,” ujar seorang pedagang ulos yang mengaku rembesan air terjadi sejak Oktober 2022.
Pedagang lainnya, Br Panjaitan mengatakan dirinya terpaksa menaruh ember di titik cucuran air ke atas kios yang ia modifikasi.
Ia pun berharap ada solusi terbaik dari PD Pasar Horas Jaya dan Pemerintah Kota Siantar.
“Tadi direksi pasar juga udah melihat-lihat dan diskusi dengan kita untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Amatan reporter Tribun Medan, Senin (27/2/2023) tak sedikit titik rembesan air di plafon lantai 2 terlihat secara kasat mata.
Tak hanya rembesan, plafon juga mulai lapuk hingga menampakkan tulangan besi Lantai 3.
Direktur Utama PD PHJ, Bolmen Silalahi menyampaikan dirinya dan manajemen direksi sudah terjun dan berdiskusi dengan pedagang terdampak.
Solusi awal, perusahaan plat merah tersebut akan mengikis plafon yang berpotensi berbahaya untuk sementara waktu.
“Seperti yang kita dengar juga hari (Gedung Pasar Rusak) ini, kita berterima kasih dan saat ini juga kita langsung tindaklanjuti dan kita ajak diskusi para pedagang. Sekitar 6-7 pedagang berdiskusi dan kita cari solusi bersama,” katanya.
Bolmen menyebut, ada tantangan yang dihadapi dalam perbaikan Gedung Pasar Horas dengan kekuatan PD PHJ yang dimiliki, yaitu soal anggaran.
“Gedung ini 38 tahun dan tentunya kekuatannya berkurang. Bahan material yang sudah lapuk jatuh ke bawah. Kesepakatan kita dengan pedagang, besok kita akan tindaklanjuti dengan menyingkirkan dan mencongkel material yang berpotensi membahayakan pedagang dan bahan dagangan,” katanya.
Bolmen menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR maupun Disperindag tentang kondisi yang terjadi di Pasar Horas tersebut.
“Ke depan, tentunya butuh anggaran. Kita akan konsultasi dengan pemerintah untuk jangka panjangnya,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan - Herbert Aruan menyampaikan pihaknya akan memikirkan bagaimana merevitalisasi pasar yang menjadi ikon Kota Pematang Siantar tersebut. Apalagi Pasar Horas tak kecil, namun memiliki beberapa gedung yang usia bangunannya tak jauh beda.
“Kami akan kerjasama dengan manajemen Pasar Horas Jaya untuk bekerjaaama memikirkan tindakan yang akan diambil,” katanya.
Niat merevitalisasi Pasar Horas Siantar ini sebenarnya sudah muncul dari beberapa Direksi sebelumnya.
Direktur PD PHJ sebelum Bolmen, Toga Sehat Sihite mengungkap pihaknya membutuhkan biaya perbaikan sekitar Rp 62 miliar untuk membentuk pasar yang lebih modern.
(Alj/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.