Penggusuran Cafe Lesehan
Tak Terima Cafe Lesehannya Dihancurkan Satpol-PP, Emak-emak Ini Menangis Tolak Penggusuran
Emak-emak menangis histeris saat melihat cafe Lesehan miliknya digusur Pemkab Deliserdang di Jalan Veteran, Desa Manunggal, Senin (27/2/2023).
Penulis: Aprianto Tambunan |
Tak Terima Cafe Lesehannya Dihancurkan Satpol-PP, Emak-emak Ini Menangis Tolak Penggusuran
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Emak-emak menangis histeris saat melihat cafe Lesehan miliknya digusur Pemkab Deliserdang di Jalan Veteran, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang, Senin (27/2/2023).
Setidaknya enam cafe Lesehan yang terdapat di desa Manunggal di gusur personel gabungan dan Pemkab Deliserdang.
Penindakan tersebut berdasarkan aduan keresahan masyarakat banyaknya aktivitas asusila yang dilakukan masyarakat di lapak Cafe Lesehan yang di sediakan oleh oknum pemilik cafe.
Dalam penggusuran tersebut pun tampak seorang emak emak menangis histeris menyaksikan lapak cafe miliknya turut ikut di hancurkan oleh personil. Emak emak tersebut tidak terima lapak cafe Lesehan miliknya turut digusur oleh personil gabungan.
Emak emak berbaju merah tersebut beralasan, bahwa tempat tersebut digunakannya sebagai tempat untuk memasak makanan untuk persiapan acara sunatan anaknya.
"Aku disini untuk masak, aku capek membersihkannya. Kalau yang disana bapa hancurkan silahkan, tapi ini mohonlah jangan di hancurkan, karena ini tempat aku masak untuk pesta anak ku," Ucap Emak emak tersebut.
"Kalau yang disana kalian hancurkan aku tidak keberatan, tapi kalau ini jangan, ini untuk tempat masak, untuk acara anak ku," Sambungnya.
Terpisah salah satu tokoh masyarakat, Hermansyah mengucapkan terimakasih atas penindakan yang di lakukan oleh pemkab Deliserdang yang sudah membersihkan tempat yang diduga sebagai lokasi asusila yang digunakan sejumlah oknum masyarakat.
"Saua ucapkan terimakasih, telah merespon aduan masyarakat adanya lesehan di desa kami yang dipergunakan sebagai tempat mesum," Kata Hermansyah, Senin (27/2/2023).
Dia mengatakan, cafe Lesehan tersebut mulai berdiri sejak 5 tahun lalu, dan sudah menimbulkan keresahan yang sangat mendalam di lingkungan masyarakat.
Serta tokoh masyarakat dan pemerintah desa sudah kerap melakukan rajia di lokasi tersebut, namun hal serupa terus dilakukan para oknum pemilik Lesehan.
"Sudah sangat meresahkan, karena ada aduan dari masyarakat apa apa saja kegiatan disana makanya kami langsung respon dan laporkan ke yang berwajib. Cafe tersebut pun sudah kurang lebih 5 tahun berdiri," Ungkapnya.
"Sudah sering kami rajia bersama pemerintah desa, tapi terus ditemukan hal serupa," Sambungnya.
Hermansyah berharap, Desa Manunggal kedepannya dapat lebih baik, dan menjadi sebuah desa yang Religi dan di jauhkan dari hal hal yang melanggar agama.
"Semoga Desa Manunggal bisa menjadi desa yang religi kedepannya, " Pungkasnya.
(cr29/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.