Berita Sumut

Bulog Sumut Tahun Ini Targetkan Serap 27 Ribu Ton Beras di Tingkat Petani

Kepala Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, penyerapan beras dari petani saat ini masih rendah, apabila melihat realisasi daya serap petani tahan lalu.

HO
Ilustrasi panen padi di tingkat petani. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil Sumatera Utara menargetkan melalukan penyerapan beras di tingkat petani sebanyak 27 ribu ton pada tahun ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil Sumatera Utara menargetkan melakukan penyerapan beras di tingkat petani sebanyak 27 ribu ton pada tahun ini.

Kepala Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, penyerapan beras dari petani saat ini masih rendah, apabila melihat realisasi daya serap petani tahan lalu yang hanya sebesar 3.200 ton.

Baca juga: Bulog Sumut Gelontorkan 9 Ton Beras Ke Ritel Modern, Ini Harga per 1 Kg hingga 5 Kg

Namun, untuk tahun 2023 ini, Arif mengatakan, Bulog Sumut menargetkan penyerapan beras di tingkat petani sebanyak 27 ribu ton.

"Target kita tahun ini 27 ribu ton. Kalau tahun lalu realisasinya hanya 3200 ton. Karena petani banyak menjual ke tempat lain," tutur Arif, Sabtu (4/3/2023).

Ia juga mengatakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama para pelaku usaha penggilingan padi menyepakati harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret ini.

Adapun disepakati harga pembelian atas (ceiling price) atau Harga Eceren Tertinggi (HET) Gabah Kering Panen (GKP) Tingkat Petani Rp 4.550 per kg, GKP Tingkat Penggilingan Rp 4.650 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp 5.700 per kg, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.

Oleh karena itu, penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru tersebut dengan harga Rp 9000 per kg, maka kebijakan HPP ini mengalami kenaikan Rp 700 dibanding sebelumnya seharga Rp 8.300 per kg.

"Tahun ini masih proses ya, masih kecil. Ini baru sekitaran 1200 ton. Kalau harga lama kan pembelian beras Bulog ini Rp 8300 nah sekarang di harga 9000. Dengan harga 9000 ini tentunya diharapkan bisa menyerap panen petani," tuturnya.

Sementara itu, Arif menyebutkan bahwa harga beras saat ini sudah mulai turun secara perlahan lantaran mulai masuknya musim panen.

"Harga beras sudah mulai menurun karena panen juga sudah mulai jalan baik di sumut, di Jawa, di Sumsel sudah mulai panen dan operasi pasar jalan terus. Kalau harga Bulog kan sesuai Rp 9.950," ujarnya.

Baca juga: Bulog Klaim Ketersediaan Beras di Sumut Aman Hingga Lebaran, Berencana Akan Tambah 12.500 Ton

Tak hanya itu, Arif juga memastikan, jika pasokan beras akan aman jelang Ramadan dan Idul Fitri mendatang.

"Menjelang Ramadan dan Lebaran, beras ini ada tambahan sebanyak 20 ribuan ton. Sekarang ada 10 ribu ton dan mau masuk 12 ribu lagi jadi kurang lebih ada 22 ribu ton, " ucapnya.

(cr9/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved