Bulog Sumut Gelontorkan 9 Ton Beras Ke Ritel Modern, Ini Harga per 1 Kg hingga 5 Kg

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil Sumatera Utara telah menggelontorkan sebanyak sembilan ton beras ke Gudang Indogrosir yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Harjosari I, Kota Medan.

Dalam hal ini, Perum Bulog menyalurkan beras kualitas medium ke ritel modern untuk untuk upaya stabilitas harga beras yang saat ini masih mahal.

Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Utara Arif Mandu mengatakan beras Bulog sudah tersedia dan mulai dijual di pasar ritel modern mulai hari ini.

Baca juga: Trio Debt Collector Sok Jago yang Tarik Mobil Clara Aritonang dan Bentak Habis Polisi Ditangkap

"Kemarin kita sudah salurkan beras Bulog kualitas medium ke gudang Indogrosir sebanyak sembilan ton. Nanti Indogrosir yang sebar ke outletnya, " ucapnya saat diwawancarai Tribun Medan, Kamis (23/2/2023).

Ia mengatakan nantinya pihak Indogrosir yang akan menyebarkan beras yang telah disalurkan tersebut ke outletnya seperti Indomaret.

"Jadi kami Bulog telah drop ke gudangnya Indogrosir, nah nanti Indogrosir yang akan sebar ke Indomaret, " katanya.

Baca juga: Motif Pelaku Cabuli dan Habisi Nyawa Bocah 4 Tahun, Pelaku Terpengaruh Film Dewasa

Ia juga menambahkan, nantinya ritel modern tersebut tak akan mengambil margin dari beras yang disalurkan melalui jaringan mereka.

Artinya harga beras operasi pasar yang disalurkan melalui ritel modern akan dijual dengan harga Rp 9.950 per kilogram atau Rp 49.750 per kemasan 5 kilogram.

Arif mengatakan upaya ini dilakukan juga agar masyarakat dapat memilih lokasi pembelian beras Bulog antara pasar tradisional atau ritel modern dengan harga yang sama.

"Untuk penyaluran beras Bulog sudah tersedia di ritel modern seperti Indogrosir, Hypermart, Indomaret, Alfamart dan lainnya. Masyarakat bisa memilih lokasi pembelian beras tersebut dengan harga yang sama, " sebutnya.

Dikatakannya juga untuk penyaluran selanjutnya, Bulog Sumut akan melayani tergantung pengajuan permintaan dari ritel modern.

"Nanti mereka ajukan PO lagi baru dilayani lagi, jadi tergantung permintaannya. Tergantung kemampuan produksi sebanyak mungkin dan sebanyak kemampuan ritel itu menampung," imbuhnya.

(cr9/tribun-medan.com)