Kebakaran Depo Pertamina
Putrinya Tersambar Api Ledakan Depo Pertamina, Suryati: Kamu Kuat, Kamu Anak Hebat
Derai air mata Suryati terus mengucur. Rara putrinya tersambar api ledakan depo Pertamina Plumpang hingga tak sadarkan diri. Begini kondisinya.
TRIBUN-MEDAN.com - Suryati (48) tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi putrinya, Rara (13) yang menjadi korban luka dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Ditemui di RS Pusat Pertamina, Jakarta, Sabtu (4/3/2023), Suryati tampak murung dan sedih. Matanya terlihat memerah dan bengkak.
Matanya juga terlihat berkaca-kaca dan sesekali meneteskan air mata. Mengenakan masker berwarna hitam, Suryati bahkan terengah-engah menahan kesedihan menceritakan kondisi putrinya yang kini tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Pusat Pertamina.
"Semuanya kena (luka bakar)," ucap Suryati kemudian menangis.

Suryati kemudian menceritakan kembali insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam itu.
Sambil terisak tangis, dia mengungkapkan bahwa saat itu dirinya dan putrinya tengah berada di emperan jalan dekat Depo Pertamina Plumpang.
Mengetahui sang anak belum makan malam, Suryati lantas membelikan makanan nasi uduk untuk Rara, anaknya.
Saat itu, kata Suryati, putrinya tengah duduk di emperan jalan sambil menunggunya selesai membeli nasi uduk.
Namun, naas kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu menimbulkan ledakan besar. Putrinya yang saat itu tengah menunggu langsung tersambar kobaran api.
"Iya, karena dia belum makan. Saya mau nawarin dia beli nasi uduk. Akhirnya dia duduk di emperan, kesamber itu ledakan," kata Suryati disela menunggu putrinya menjalani operasi di RS tersebut.
"Kena samber (api) kayaknya. Soalnya dia (Rara) lagi duduk di emperan toko," sambungnya.
Melihat sang anak dalam kondisi terbakar kobaran api, Suryati kemudian menyelamatkan putri kecilnya itu dengan menariknya menjauh dari api.
Dia mengaku sempat kesulitan saat evakuasi karena anaknya tak kuasa untuk bangun dan berdiri.
"Dia enggak bisa bangkit. Saya tarik aja sampai kulitnya terkelupas," bebernya mengingat peristiwa itu.
Suryati kemudian membawa Rara menuju ke rumah sakit terdekat.Namun, dirinya terkendala tidak adanya kendaraan.
Meski begitu, hal tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk menyelamatkan Rara. Dia kemudian membawa putrinya yang dalam kondisi terkena luka bakar, dengan berjalan kaki.
"Saya masih ajak jalan sepanjang berapa meter itu. Baru ada yang nolongin pakai motor," katanya.
Sementara, Suryati menyebut jika, saat ini kondisi putrinya masih belum sadarkan diri. Namun, kini tengah mendapat perawatan intensif untuk dilakukan tindakan operasi.
"Masih belum sadar. Cuma tensinya stabil katanya. Alhamdulillah, bisa masuk ruang operasi," ungkapnya.
Sebab, Suryati menjelaskan, sesampainya di rumah sakit pertama, yakni Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Sang putri mengatakan, sudah tidak kuat.
Namun, dia terus memotivasi anaknya agar tetap kuat dan bisa mendapat perawaran di Rumah Sakit tersebut.
"(Rara) masih bisa jalan jauh. Enggak pingsan," ungkapnya.
"Sampai rumah sakit dia bilang 'Ma, aku enggak kuat."
Mendengar hal itu, Suryati menjawab, "Kamu kuat, kamu anak hebat,".
"Iya ma, Rara kuat, ma," kata Suryati menirukan ucapan Rara.
Dengan terisak tangis, dia pun meminta doa agar putrinya bisa menjalani operasi dengan lancar dan lekas pulih kembali.
"Saya mohon doanya semoga lancar operasinya," harapnya.
Tembok Nempel Ke Rumah Warga
Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat malam, pukul 20.11 WIB, 3 Maret 2023.
Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut membumbung tinggi hingga menyebabkan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ikut dilahap si jago merah.
Berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi. Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran hebat tersebut. Pihak Pertamina mengaku masih fokus menangani warga dan memastikan pasokan BBM aman.
Setidaknya 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini. Sementara 50 orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Api yang menyambar hingga ke dua kawasan rumah warga (RW) ini juga mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi. Sebagai informasi saja, Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis yang dimiliki Pertamina.
Depo Pertamina Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Depo ini menyuplai kebutuhan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) serta sebagian Jawa Barat dan Banten, di mana ratusan truk tangki Pertamina hilir mudik setiap harinya.
Jarak terlalu dekat dengan pemukiman
Sebagaimana diketahui, Depo Pertamina ini lokasinya terkepung pemukiman warga, terutama di sisi Utara. Bahkan tembok rumah warga saling menempel dengan tembok pembatas depo.
Seperti yang tampak di citra satelit Google Maps, di sisi utara, selain pembatas tembok, sebenarnya pemukiman warga dan area depo juga dipisahkan jalan inspeksi yang berada di dalam area depo.
Namun tetap saja, batas area pemukiman penduduk dengan depo Pertamina sangatlah sempit dan jauh dari kata aman.
Sementara di sisi selatan dan timur, Depo Pertamina juga dikepung pemukiman padat. Namun kedua sisi ini, antara fasilitas penyimpanan BBM dan rumah warga, dipisahkan area perkantoran yang cukup luas milik PT Pertamina Niaga, sehingga relatif aman apabila terjadi ledakan.
Di sebelah Barat, Depo Pertamina Plumpang dibatasi Jalan Arteri Yos Sudarso yang di atasnya berdiri Jalan Layang Tol Wiyoto Wiyono.

Lahan di sekitar depo seharusnya dipakai untuk perimeter atau area kosong yang jadi batas terluar untuk keamanan apabila terjadi musibah.
Bukan sebaliknya, lahan di sekitar tersebut justru dipenuhi pemukiman padat penduduk yang dibiarkan selama bertahun-tahun dan tanpa pengawasan.
Sejauh ini belum ada informasi resmi dari Pertamina, apakah lahan sekitar depo berstatus tanah Pertamina yang diserobot warga, atau memang lahan milik masyarakat sekitar karena pemukiman padat tersebut sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Pertamina minta maaf
PT Pertamina (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Pertamina mengungkapkan membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, lembaga terkait dan aparat penegak hukum, untuk menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran di Depo Plumpang.
"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," ungkap Nicke.
Terkait pasokan bahan bakar minyak, Nicke menjamian pasokan bakal aman. Pertamina akan memanfaatkan pasokan BBM dari sejumlah terminal BBM Pertamina yang ada di Pulau Jawa.
"Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung," ujarnya dalam siaran pers.
"Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk," sambung dia.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahan Pertamina untuk mengusut tuntas kebakaran yang merenggut korban jiwa tersebut.
"Saya memerintahkan Pertamina segera mengusut tuntas kasus ini serta fokus dan cepat selamatkan masyarakat," ujarnya dalam video yang diterima Kompas.com.
Erick juga meminta BUMN minyak dan gas (migas) tersebut melakukan evaluasi operasional agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Saya akan turut mengawal ini (evaluasi operasional)," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.