Berita Sumut

Gubernur Edy Rahmayadi Minta Kadin Beri Masukan ke Pemprov Sumut Tentang Pengendalian Inflasi

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta Kadin Sumut memberikan masukan bagi Pemprov Sumut terutama dalam hal pengendalian inflasi.

HO
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Arief S Trinugroho menghadiri acara pengukuhan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut di Ballroom JW Marriott Hotel, Jalan Putri Hijau Medan, Senin (6/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut memberikan masukan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terutama dalam hal pengendalian inflasi

Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Sumut Priode 2022 - 2027 di Ballroom JW Mariot Hotel Medan, Senin (6/3/2023).

Baca juga: MOMEN Bobby Nasution Cium Tangan Ganjar Pranowo, ke Edy Rahmayadi Salam Komando

"Selama ini kita masih berjalan sendiri-sendiri. Ke depan saya minta kita saling bersinergi. Sekitar 16 juta rakyat Sumut sangat menunggu sinergi kita dalam hal pembangunan, untuk kesejahteraan rakyat," ucap Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi mengatakan saat ini inflasi di Sumut tercatat sebesar 5,88 persen yang masih dipengaruhi dengan ketersedian dan harga oleh komoditi bawang merah sebesar 29,11 persen dan bawang putih 97,30 persen. 

"Inflasi selanjutnya juga dipengaruhi oleh harga daging yang mulai melonjak jelang puasa Ramadan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan, tahun 2023 diprediksi menjadi tahun yang tidak mudah.

Ancaman resesi menjadi salah satu persoalan besar yang harus disikapi dengan sangat serius, terutama oleh Kadin Indonesia.

"Kita harus terus optimalkan kinerja kita di tahun 2023 yang tidak mudah ditengah resesi," katanya.

Arsjad Rasjid mengatakan, sektor UMKM merupakan penopang utama ketahanan ekonomi Indonesia saat ini.

Baca juga: Pemuda Katolik Minta Edy Rahmayadi Mundur Karena Lantik Orang Mati dan Koruptor Jadi Pejabat

Oleh karenanya, ia meminta UMKM ini dapat menjadi perhatian penuh oleh pemerintah.

"Basis ekonomi kita ditopang oleh UMKM bukan oleh perusahaaan besar. Jumlah UMKM kita mencapai 64 juta dan memiliki daya serap tenaga kerja sebesar 97 persen. Mereka berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB Indonesia. Jangan sampai UMKM kita diambil oleh pihak luar," katanya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved