Hina Pawai Taaruf MTQ XXII Padangsidimpuan Mirip Topeng Monyet, Tiktokers Rozi Popo Diamankan Polisi

TRIBUN-MEDAN.COM – TikTokers asal Padangsidimpuan, Rozi Popo diamankan polisi usai kedapatan hina pawai taaruf Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Padangsidimpuan ke-22 sebagai pertunjukan topeng monyet pada Sabtu (4/3/23).

Sebelumnya Rozi Popo diketahui mengunggah sebuah video di akun TikTok miliknya @roziipopo.hrp ketika berada di lokasi MTQ, yakni pelataran Alaman Bolak Padang Nadimpu pada Jumat (3/3/23).

Pada unggahan itu menunjukkan sosok Rozi Popo yang mengatakan dirinya dia mengaku sedang berada di Thailand.

Baca juga: Sejumlah Harga Pangan Terpantau Melonjak Jelang Ramadhan 1444 H

Ketika sedang berkeliling, Rozi Popo mengatakan dirinya sedang menyaksikan pertunjukan topeng monyet.

“Aku salah apa ya kak, aku gak sengaja tadi aku jalan-jalan ke Thailand, aku nonton topeng monyet,”

“Kan lucu banget di Thailand ada topeng monyet, wah, rame banget yang nonton,” kata Rozi Popo.

Alih-alih menunjukkan pertunjukan topeng monyet sungguhan, ia malah menunjukkan suasana sekitarnya di mana anggota marching band di acara pawai taaruf MTQ tengah tampil.

Aksinya yang dinilai menghina penampilan marching band itu sontak membuat warga sekitar, khususnya para orangtua murid dan pihak sekolah yang menaungi marching band tersebut geram.

Berangkat dari hal itu, mereka kompak untuk melaporkan Rozi Popo ke pihak berwajib.

Dengan begitu personil Satreskrim Polres Padangsidimpuan langsung turun tangan mengamankan Rozi Popo dengan menjemputnya di kediamannya.

Rozi Popo langsung dimintai keterangan terkait aksinya yang dinilai sebagai penghiaan itu.

Baca juga: Perluas Jangkauan, GoPay Coins Kini Bisa Dikumpulkan dan Ditukarkan Diluar Gojek dan Tokopedia

Ia tak mengelak dan mengakui kesalahannya.

Pada video unggahan pemilik akun Facebook Lily Lubis, Rozi Popo yang didampingi ibu-ibu sekitar menyampaikan permintaan maafnya yang telah menghina kelompok marching band sebagai topeng monyet demi konten TikTok miliknya.

Rozi Popo pun meminta maaf kepada Pemko Padangsidimpuan, Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan, serta para guru dan murid SD Negeri 12 Padangsidimpuan.

Ia juga berjanji tak akan mengulangi hal itu kembali dan bersedia dihukum jika mengulanginya lagi.