Viral Medsos

Kenapa Egianus Kogoya Pemimpin KKB Nduga Begitu Brutal dan Sadis? Berikut Kisahnya. .

Kenapa Egianus Kogoya Pemimpin KKB Nduga Begitu Brutal Dan Sadis? Jawabanya karena Egianus Kogoya sewaktu sekolah di kota Wamena, Jayawijaya,

Editor: AbdiTumanggor
HO
KISAH Masa Kecil Egianus Kogoya hingga Jadi Pemimpin KKB di Tanah Papua, Kenapa Brutal dan Sadis? 

7. Tanggal 5 Desember 2018, kontak tembak hingga menyebabkan Bharatu Wahyu terkena luka tembak.

8. Tanggal 7 Maret 2019, menyerang Distrik Mugi tercatat tiga prajurit gugur, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu.

9. Tanggal 20 Maret 2019, tiga anggota Brimob ditembak dan salah satunya gugur, yakni Bharada Aldi.

10. Tanggal 23 September 2019, Egianus Kogoya memimpin pasukannya mengadang rombongan TNI di Danau Habema, dua prajurit TNI gugur.

11. Tanggal 26 Maret 2022, kontak senjata dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, menyebabkan dua personel gugur, satu kritis, dan tujuh luka-luka.

12. Tanggal 7 Juni 2022, pesawat milik Sam Air yang mendarat di Bandara Kenyam ditembak hingga mengalami kerusakan di bagian tangki dan ban depan pesawat.

13. Tanggal 16 Juli 2022, kelompok Egianus Kogoya membantai 12 masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, 10 orang meninggal termasuk salah seorang di antaranya pendeta.

14. Tanggal 7 Februari 2023 KKB membakar pesawat milik Susi Air di Paro dan menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru

Lalu siapa sebenarnya Egianus Kogoya?

Dikutip dari catatan facebook Marinus Yaung, Egianus Kogoya memiliki banyak penyebab bertindak brutal di Tanah Papua, tanah kelahirannya. 

Simak tulisan dari Marinus Yaung yang telah dipublikasikannya di Facebook:  

Kenapa Egianus Kogoya Pemimpin KKB Nduga Begitu Brutal Dan Sadis?

Jawabanya karena Egianus Kogoya sewaktu sekolah di kota Wamena, Jayawijaya, tidak disentuh dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, serta didukung oleh guru - guru yang berkompeten dan mengajar serta mendidik dengan hati yang penuh ketulusan.

Saya tahun 2014 ketika melakukan penelitian bersama seorang teman di Wamena dan Nduga, kami sempat temukan fakta bahwa wilayah pembangunan tiga di kabupaten Nduga, dari habema, mbua, dal sampai mugi, sangat tertinggal dan terisolir dalam pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Ini wilayah yang menjadi hak ulayat keluarga Egianus Kogoya.

Hampir sebagian besar balita dan anak - anak tidak perna mendapat suntikan imunisasi. Sehingga kematian bayi dan anak sangat tinggi di wilayah ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved