Nasib Hafiza Bocah 8 Tahun, Diduga Dibunuh, Tragis Kondisi Jenazah saat Ditemukan

Heboh dugaan pembunuhan bocah 8 tahun. Aparat kepolisian masih menyelidiki siapa pembunuh

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Jenazah Bocah 8 Tahun Diduga Dibunuh 

Wajahnya sulit untuk dikenali karena sudah rusak. Di beberapa bagian tubuhnya ditemukan ada luka bekas sayatan diduga karena benda tajam.

Kemudian beberapa organ dalam tubuhnya juga hilang. Hasil autopsi juga mengakui bila organ dalam tubuh korban tidak ada.

Diduga Hafiza merupakan korban pembunuhan.

Hal ini juga dikuatkan dengan pengakuan ayah korban yakni Edi Purwanto.

Edi mengatakan bahwa istrinya mendapat pesan WhatsApp (WA) dari seseorang yang meminta uang tebusan.

Pesan WA itu juga berisi foto yang diyakini sebagai Hafizah dalam kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak.

Pesan tersebut diterima oleh istri Edi pada, Rabu (8/3/2023) atau tiga hari setelah dikabarkan hilang.

Pengirim pesan meminta kepada istri Edi untuk memberikan uang tebusan sebesar Rp 100 juta.

"Hari keempat malam ada yang hubungi, kirim foto dengan kondisi (Hafiza) terikat. Dia minta tebusan Rp100 juta pada kami," kata Edi.

Edi mengungkap Hafiza ditemukan dalam kondisi serupa dalam foto (kaki dan tangan terikat) namun berada di semak-semak.

"Orangtua tahu lah ciri khusus anaknya, dari tahi lalat di lengan kirinya, kemudian tanda bekas knalpot yang ada di kaki itu anak kami," ujar Edi kepada Bangkapos.com, di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).

Edi merasa sangat kehilangan putri kesayangannya tersebut. Korban adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yang dikenal periang.

5. Kalau Ada Masalah Ngomong

Edi Purwanto yakin sosok mayat yang ditemukan tersebut adalah anaknya Hafiza.

Ia tahu betul ciri-ciri fisik anaknya. Hal itu juga terlihat dari tanda bekas knalpot di kakinya.

Edi merasa sangat kehilangan putri kesayangannya tersebut.

Korban adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yang dikenal periang.

Namun kini Hafiza telah meninggal dunia dan diduga telah dibunuh oleh seseorang.

Sebelumnya, istri Edi telah mendapat pesan WA berupa foto anaknya, dan juga meminta uang tebusan Rp 100 juta.

"Saya sedih, kenapa harus anak saya yang jadi sasaran. Anak kami tidak salah, tidak tahu apa-apa. Kalau ada masalah dengan kami, kenapa tidak ngomong?," ungkap Edi di depan kamar jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).

Sebagai seorang ayah, Edi tak menyangka jika anak keduanya itu meninggal dengan cara yang tidak wajar.

"Tentu tidak menyangka, karena dengan seperti ini. Minta tolong juga untuk teman-teman bisa bantu untuk mengungkap motifnya apa?," tambah Edi.

Dia berharap pelaku yang tega menghabisi putrinya segera ditangkap polisi.

6. Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Hafiza 

Satreskrim Polres Bangka Barat dan Diskrimum Polda Kepulauan Bangka Belitung langsung turun ke lapangan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan Hafiza.

"Kami meminta bantuan Diskrimum Polda Bangka Belitung, kami sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini, kami akan turunkan tenaga maksimal dari Polres dan Polda," tegas Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, IPTU Ogan Arif, Jumat (10/3/2023).

Dari hasil autopsi, IPTU Ogan Arif menegaskan bahwa peristiwa ini diduga sebagai tindakan pembunuhan.

Motif pelaku dugaan pembunuhan ini masih belum dapat dipastikan dan sedang didalami oleh pihak kepolisian.

Namun diduga motif pembunuhan tersebut karena faktor amarah atau dendam.

Diketahui sebelumnya orang tua korban sempat mendapatkan pesan dari seseorang yang meminta uang tebusan Rp 100 juta.

"Karena ditemukan beberapa luka sayatan dan luka bacok di tulang bagian kepala, asumsi kami itu karena amarah," ungkap IPTU Ogan Arif.

Lalu, terkait dengan organ-organ dalam jenazah Hafiza yang hilang, IPTU Ogan Arif juga tidak dapat memastikan penyebabnya apakah karena hewan liar atau karena memang dibuang oleh pelaku pembunuhan.

"Untuk pencarian sendiri kami usahakan secepatnya, untuk estimasi kami tidak dapat memastikan, tapi akan berusaha maksimal," demikian kata IPTU Ogan Arif. 

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com

Sumber: Bangka Pos
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved