BPJS

19 Juta Data Pengguna BPJS Ketenagakerjaan Bocor Diklaim Akun Hacker Bjorka, Segini Harga Jualnya

Bjorka mengklaim telah membocorkan 19 juta data pengguna BPJS Ketenagakerjaan. Pihak BPJS langsung merespons dengan berkoordinasi dan investigasi

breach.vc
Akun hacker Bjorka kembali muncul dan mengklaim telah membocorkan 19 juta data pengguna BPJS Ketenagakerjaan pada Minggu (12/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah beberapa waktu tak terdengar kabarnya, akun hacker Bjorka kembali berulah.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di situs forum Breach Forums, Bjorka mengklaim telah membocorkan 19 juta data pengguna BPJS Ketenagakerjaan pada Minggu (12/3/2023).

Menurut informasi yang dituliskan Bjorka, data tersebut memiliki ukuran sebesar lima gigabyte berupa file tidak terkompres  serta data sebesar 1 gigabyte file terkompres atau diperkecil

Tribunnews.com pun mencoba mengunggah file dengan nama ‘Master_BPJS_TK’ berukuran sekira 5,3 megabyte.

Kemudian, ketika diakses, nyatanya file tersebut berformat .xls dan memperlihatkan data kependudukan masyarakat yang diduga menggunakan BPJS Ketenagakerjaan.

Adapun data tersebut, berjumlah sekira 100 ribu dan disebut merupakan sampel dari total data 19 juta pengguna yang diklaim telah dibocorkan Bjorka.

Selain itu, tertulis pula bahwa data pengguna BPJS Ketenagakerjaan itu dijual seharga 10 ribu dolar AS atau setara Rp 15 juta.

Tanggapan BPJS Ketenagakerjaan

 

Menanggapi klaim Bjorka tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun angkat bicara.

Tanggapan BPJS Ketenagakerjaan itu pun terlihat dalam balasan di cuitan atas nama akun @p4c3n0g3 yang turut membuat utas terkait klaim Bjorka tersebut.

“Hai Sahabat. Kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi terkait kebenaran informasi adanya peretasan data, bersamaan dengan itu kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif. Tks. -Iqbal,” tulisnya dalam akun Twitter resmi BPJS Ketenagakerjaan, @BPJSTKinfo pada Senin (13/3/2023).

Sebagai informasi, akun hacker Bjorka sempat mengegerkan Tanah Air pada pertengahan September 2022 karena mengklaim membocorkan beberapa data milik lembaga-lembaga pemerintah seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Presiden.

Pada data milik KPU itu, tertulis jumlah data pemilih yang dibobol oleh Bjorka sejumlah lebih dari 105 juta orang dengan ukuran file sebesar 4 GB (compressed) dan 20 GB (uncompressed).

Bjorka menyebut, data yang dibobol berupa NIK, KK, nama lengkap, hingga umur.

Sementara data milik Presiden yang diklaim dibobol olehnya berupa dokumen berisi surat transaksi dan surat yang dikirimkan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 2019-2021.

Pada kolom sample tertulis beberapa dokumen yang dimaksud seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup", "Surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup, "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2019, hingga "Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. Hayu Sihwati S.H M.H".

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved