Deliserdang Memilih

Bacaleg di Deliserdang Belum Banyak yang Berani Pasang Baliho, Ini Alasannya

Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) yang ada di Kabupaten Deliserdang sudah mulai memasangi spanduk atau poster dengan gambar mereka.

|
Penulis: Indra Gunawan |
HO
Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Hamparan Perak, Tubagus Nurul Amin.  

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) yang ada di Kabupaten Deliserdang sudah mulai memasangi spanduk atau poster dengan gambar mereka.

Selain memasangnya di perempatan jalan dan pinggir-pinggir jalan, juga terlihat ada di tempat-tempat keramaian lainnya.

Baca juga: Pandangan Kader Milenial Partai Politik Soal Sistem Proporsional Tertutup dan Penundaan Pemilu

Bentuknya beragam, ada yang berdiri dan terbuat dari kayu, serta ada juga yang permanen dan dipasang di papan bilboard. 

Informasi yang dihimpun saat ini jumlahnya masih kurang dari 10 Bacaleg di kawasan Lubukpakam, Tanjung Morawa dan Batang Kuis yang memasang baliho ataupun spanduk.

Pantauan www.tribun-medan.com, mereka yang membuat hal itu adalah calon-calon pendatang baru, bukan petahana yang saat ini masih menjabat sebagai anggota dewan. 

Terkait hal ini beberapa Bacaleg pun mengungkapkan alasannya mengapa belum ada memasang baliho atau spanduk.

Salah satu Bacaleg asal Daerah Pemilihan (Dapil) Deliserdang 5, Tubagus Nurul Amin yang diwawancarai tidak menampik pada saat ini ada keresahan yang mereka alami.

Hal ini tidak terlepas karena adanya isu nasional soal sistem proporsional tertutup atau terbuka untuk Pemilu mendatang.

"Ya resahlah kita (wacana sistem proporsional tertutup). Ya itu juga alasan mengapa belum ada aku buat (baliho atau poster). Termasuk soal penundaan Pemilu (yang buat resah juga)," ujar Tubagus Nurul Amin, Senin (13/3/2023). 

Tubagus yang juga pernah menjadi anggota DPRD Deliserdang periode 2014-2019 berharap, pelaksanaan Pemilu 2024 menerapkan  sistem proporsional terbuka seperti sebelumnya.

Ia menilai sistem proporsional tertutup adalah suatu kemunduran bagi demokrasi negara ini.

Kalau hal itu terjadi, ia mengibaratkan, kondisinya seperti pada masa pemerintahan orde baru.

"Kalau bisa terbukalah, alasannya orang tau memilih wakil itu siapa orangnya. Kalau tertutup seperti memilih kucing dalam karung. Yang diwakilkan oleh masyarakat siapa? Kalau tertutup, partai nanti yang nentukan. Kan kemunduran namanya," kata Tubagus. 

Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Hamparan Perak ini menegaskan, selama ini masyarakat banyak memilih sosok orangnya untuk menjadi wakilnya di legislatif, bukan justru partainya.

Ia optimis kalau putusan dari Mahkamah Konstitusi atas adanya gugatan terkait sistem ini hasilnya akan tetap proporsional terbuka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved