Pembacokan

Sertu Mansar Pardede, Anggota TNI AD yang Dibacoki Masih Terbaring di Rumah Sakit

Sertu Mansar Pardede, anggota Koramil 19/Bangun Purba yang dibacoki kondisinya masih terbaring lemah

Editor: Array A Argus
HO
Kolase foto Sertu Mansar Pardede dan Dalianto, pelaku pembacokan 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Sertu Mansar Pardede, anggota Babinsa TNI AD Koramil 19/Bangun Purba Kodim 0204/Deliserdang kondisinya masih terbaring lemah di RS Sari Mutira usai dibacoki oleh Dalianto.

Dalianto adalah warga Desa Ujung Rambe, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang yang sempat disangka sebagai pencuri buah sawit.

Saat Tribun-medan.com menyangangi RS Sari Mutiara, tampak Sertu Mansar Pardede sejumlah tubuhnya dibalut perban.

Baca juga: BREAKINGNEWS Kondisi Terkini Anggota TNI Sertu Mansar Pardede yang Dibacoki Pria ODGJ

Namun, anggota TNI AD yang berada di depan ruang Kenanga Lantai IV RS Sari Mutiara tidak mengizinkan awak media untuk masuk menjenguk menemui Sertu Mansar Pardede.

"Kalau mau lihat boleh," kata anggota TNI AD yang ada di depan ruang perawatan, Kamis (16/3/2023). 

Kronologis pembacokan

Dalianto (44), warga Desa Ujung Rambe, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang nekat 'cincang' anggota Babinsa TNI AD menggunakan celurit.

Akibat aksi nekatnya, anggota Babinsa TNI AD Koramil 19/Bangun Purba Kodim 0204/DS, Sertu Mansar Pardede menderita luka bacokan di sekujur tubuh.

Pascakejadian, petugas TNI AD yang menerima laporan itu bergerak cepat mencari pelaku.

Dalam waktu singkat, Dalianto berhasil ditangkap anggoota TNI AD di Desa Pisang Pala.

Baca juga: Kasat Narkoba Akui Taruna Akmil yang Dilapor Gebuki Mahasiswa FK UISU Anaknya, Persilakan Diproses

Setelah ditangkap anggota TNI AD, pelaku yang nekat bacok Sertu Mansar Pardede ini wajahnya nyaris tak dikenali saat diserahkan ke Polsek Bangun Purba.

Seluruh wajah Dalianto bengkak dan memar.

Ia juga tampak terkulai usai diborgol di sel Polsek Bangun Purba.

Menurut cerita yang didapat Tribun-medan.com, aksi pembacokan ini terjadi pada Selasa (14/3/2023) sore.

Mulanya, Sertu Mansar Pardede dan rekannya Serda M Simbolon melakukan patroli rutin di sekitar perkebunan sawit, Desa Ujung Rambe.

Baca juga: MOTIF Siswa SMK di Bogor Disabet Pedang Bermula Konflik Antarsekolah, Korban Pembacokan Acak

Tidak lama kemudian, Sertu Mansar Pardede dan Serda M Simbolon melihat Dalianto berada di areal perkebunan sawit.

Kedua anggota TNI AD ini mulanya mengira bahwa Dalianto hendak mencuri buah sawit di sekitar kebun PT Mara Jaya.

Sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku. 

Lalu, usai cekcok, pelaku Dalianto pun meninggalkan lokasi dan menjauh.

Selanjutnya, Sertu Mandar Pardede dan Serda M Simbolon kembali melanjutkan patroli. 

Belakangan diketahui, bahwa Dalianto ternyata mengejar dua anggota TNI AD itu.

Dia membawa celurit dan langsung membacok Sertu Mansar Pardede secara brutal.

Hal ini membuat korban mengalami luka bacokan pada bagian pipi kiri, kepala belakang, bagian tangan kanan dan paha kanan. Karena saat itu posisinya rekannya sedang korban pun tidak bisa berbuat banyak. 

Rekannya Serda M Simbolon baru bisa menolong korban saat pelaku sudah melarikan diri ke arah Desa Pisang Pala.

Ketika itu Serdang M Simbolon langsung membawa korban ke Puskesmas Petumbukan.

Karena kurangnya alat dan perlengkapan di Puskesmas korban pun kemudian dirujuk ke RSU Sari Mutiara Lubukpakam.

"Pelaku sudah diamankan cuma belum bisa kita ambil keterangan. Korban juga belum kita bisa ambil keterangan karena masih dirawat di Sari Mutiara. Pada saat itu sama sama mencari tapi keduluan mereka (dari TNI yang dapat duluan). Tadi malam diamankan dan diserahkan ke kita. Masih seputar- putar Desa Ujung Rambe situ sembunyi dia," kata Kapolsek Bangun Purba AKP Herwin. 

Herwin pun tidak menampik kalau pihaknya sudah mendapat keterangan dari pihak keluarga dan masyarakat soal kejiwaan pelaku.

Dikatakan meski keluarga dan masyarakat menganggap pelaku punya gangguan jiwa namun secara hukum harus ada terlebih dahulu keterangan ahli jiwa.

Masyarakat dan keluarga menyampaikan kepada pihaknya pelaku terkadang mau berbicara-bicara sendiri. 

"Menurut keluarga dulu dia ikut-ikut pengajian gitu (salah ajaran). Menurut warga mau cakap cakap sendiri mau ngaji-ngaji sendiri. Harus ada ahli dululah. Yang jelas kita proses dulu ini. Hasilnya nanti baru dibawa untuk gelar perkara," kata Erwin. 

Kepala Desa Ujung Rambe, Eka mengatakan kalau pelaku sebenarnya adalah warga Batang Kuis hanya saja kelahiran desanya.

Pelaku disebut sempat menikah dan tinggal di daerah Batangkuis namun pisah dengan istri dan balik ke kampung.

Ia pun membenarkan kalau pelaku punya gangguan kejiwaan. 

"Cemana ya, setres lah bis kita bilang. Ada gangguan jiwa nya jugalah. Gak normal kayak kita. Kalau gila kan di jalan-jalan kalau ini nggak dia mau nyapu-nyapu rumah. Baru sebulan dua bulan ininya dia ke sini karena kelahiran di sini dia. Udah nggak sama istrinya lagi dia, di sini tinggal sama orangtuanya," kata Eka.

(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved