Penganiayaan

Fakta Anak Kasat Narkoba Deli Serdang Pukuli Mahasiswa, Saksi Hilang dan Korban Ditawari Rp 15 Juta

Setelah Taruna Akmil bernama Zuan Hendru memukul Shehan, keluarga mengatakan justru Kasat Narkoba yang menawarkan uang damai cuma Rp 15 juta. 

HO
Kolase foto Taruna Akmil Zuan Hendru bersama ayahnya Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Zulkarnain 

"Ada isi chatnya itu yang bikin si Manda itu sakit hati, saya juga baca itu chatnya. Isinya kalau si Upa ini mau dengan dia, Ipon ini rela meninggalkan si Manda, gitulah kira-kira," ungkapnya.

Dijelaskannya, setelah membaca isi chat tersebut, Manda ini pun diduga sakit hati dan memilih lari ke Jakarta dan tidak mau memberikan keterangan apapun kepada penyidik.

"Juna ini meminta kepada kakaknya agar berangkat saja ke Jakarta, karena Manda ini pun mahasiswi Kedokteran Trisakti. Manda ini pun sudah memutuskan si Ipon," ucapnya.

Terpisah, Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan membeberkan kendala yang saat ini dihadapi oleh penyidik.

Pihaknya juga belum bisa mengumpulkan dua alat bukti dan saksi yang menguatkan bahwa Taruna Akmil itu yang melakukan penganiayan terhadap Ipon.

"Pelapor kan butuh keterangan yang lain untuk menguatkan, sekarang dua orang perempuan temannya itu tidak mau ngasih keterangan," katanya.

Ia menjelaskan, petugas juga telah berupaya menghadirkan dua wanita yang malam itu berada di dalam mobil korban.

Namun, keduanya bungkam dan telah berada di Jakarta.

"Dua perempuan ini yang harus kita periksa dulu, sekarang sudah menghilang ke Jakarta, dan tidak mau memberikan keterangan sudah kita suratkan juga, kita datangi rumahnya," pungkasnya.

Keterangan Polrestabes Medan

Taruna Akmil, bernama Zuan Endru dilaporkan ke Polrestabes Medan dan Danpom I/5 Medan, oleh mahasiswa Kedokteran bernama Teuku Shehan Arifa Pasha.

Zuan Endru yang merupakan anak dari Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Zulkarnain itu dilaporkan setelah diduga menganiaya korbannya hingga babak blur.

Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Valentino Alfa Tatareda kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

Ia menyampaikan, saat ini kasus tersebut masih dalam upaya dimediasi oleh pihak kepolisian untuk berdamai.

"Yang taruna Akmil juga sedang kita selidiki, ada keinginan untuk mediasi," kata Valentino kepada Tribun-medan, Jumat (17/3/2023).

Ia menyampaikan, jika keduanya nanti sepakat untuk bermeditasi pihaknya bersedia memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak.

"Kita wadahin nanti, hasil dari itu kita tindaklanjuti," sebutnya.

Sebelumnya, Teuku Shehan Arifa Pasha mengaku dianiaya oleh Zuan Endru hingga babak belur.

Kejadian itu terjadi di depan pintu Komplek Tasbih II, Kota Medan, pada Sabtu (18/2/2023) lalu.

Akibat penganiayaan itu, Shehan mengalami luka dibagian wajah dan mendapatkan jahitan di pelipis kiri nya, lalu tulang tengkoraknya juga tergeser.

(Cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved