Sumut Memilih

Bawaslu Sumut Ajak Semua Elemen Ikut Serta Dalam Pengawasan Pemilu, Sebut Jumlah Pengawas Terbatas

Anggota Bawaslu Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pemilu.

HO
Anggota Bawaslu Sumut Suhadi Sukendar Situmorang mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pemilu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Anggota Bawaslu Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pemilu.

Suhadi menuturkan, tugas pengawasan pemilu itu tidak hanya ada di penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu dan DKPP.

Baca juga: Bawaslu Sumut Sampaikan Tiga Catatan Usai Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Bacalon DPD RI 

"Pengawasan juga menjadi tanggung jawab semua elemen anak bangsa,” kata Suhadi pada kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu Batubara, di Singapore Land Batubara, Senin (20/3/2023).

Koordinator Divisi Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sumut ini menambahkan bahwa pengawasan partisipatif dari semua elemen masyarakat perlu diefektifkan dikarenakan jumlah pengawas disetiap tingkatan terbatas sehingga tidak dapat menjangkau seluruh wilayah.

“Bawaslu tidak dapat menjangkau potensi kerawanan yang ada di balik gunung, di kampung, diperkebunan seperti di Batu Bara ini. Potensi kerawanan itu selalu muncul di setiap sudut kehidupan masyarakat, oleh karena itu Bawaslu mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama melakukan pengawasan,” ujarnya.

Mantan Ketua KPU Samosir ini menjelaskan pelanggaran pemilu dapat dilakukan melalui pengawasan partisipatif yang dapat dilakukan seperti ikut mendorong kampanye mencerdaskan pemilih, aktif dan kritis dalam kajian-kajian persoalan pemilu, membuka ruang diskursus, mendorong pengawasan partisipatif, membangun jejaring pengawas pemilu partisipatif dan komunitas pengawasan.

Lebih lanjut dalam paparannya, Suhadi menjelaskan resiko pemilu tanpa keterlibatan masyarakat dalam pemantauan.

“Menghasilkan konflik kekerasan, hilangnya kepercayaan rakyat, terjadi arus balik dari demokrasi ke tirani baru, apatisme terhadap demokrasi, lemahnya kapasitas kepemimpinan yang dihasilkan, legitimasi politik dipertanyakan, melemahnya orientasi pemimpin pada pembangunan negara hukum,” jelasnya.

Baca juga: Bawaslu Sumut Awasi Proses Penataan Dapil dan Alokasi Kursi DPRD Kabupaten/Kota

Alumni Magister Hukum Universitas Sumatera Utara ini mengajak masyarakat di Batu Bara untuk bersama-sama mengawasi pemilu demi menciptakan pemilihan di Batubara yang berkualitas.

“Kita harus memastikan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas di Batu Bara. Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu,” pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved