Sumut Memilih
KPU Sumut Sebut Cuaca Buruk Jadi Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Utara, Agus Arifin mengatakan, partisipasi pemilih di Pilkada Sumut 2024 mengalami penurunan
TRIBUNMEDAN.CON, MEDAN- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Utara, Agus Arifin mengatakan, partisipasi pemilih di Pilkada Sumut 2024 mengalami penurunan.
Adapun penyebab utama tingginya angka golput karena cuaca buruk.
Diketahui bersama tingkat kehadiran pemilih pada Pilkada Sumut 2024 sekitar 5,9 juta, sementara jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 10 juta.
Baca juga: Ada Gugatan Edy-Hasan di MK, KPU Sumut Tunda Penetapan Kepala Daerah Terpilih
"Faktor utama yang mempengaruhi penurunan partisipasi ini karena cuaca buruk. Pada hari pemungutan suara, Rabu 27 November 2024, sebagian besar wilayah Sumut dilanda hujan deras. Akibatnya, banjir di sejumlah lokasi," ujarnya kepada media, Rabu (11/12).
Menurutnya, hujan deras berkepanjangan yang mengakibatkan banjir dimana-mana menyurutkan minat masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Jika melihat data yang ada, rendahnya partisipasi pemilih itu terjadi di Medan, Deliserdang, Asahan, Binjai dan Langkat. Faktor utama rendahnya partisipasi karena hujan deras hingga banjir di sejumlah wilayah kecamatan," katanya.
Ia menjelaskan, partisipasi pemilih di Kota Medan hanya 34 persen, Deliserdang 32,43 persen. Lalu, Asahan 45,92 persen, Binjai dan Langkat masing-masing diangka 50-an persen.
Artinya, partisipasi pemilih di kabupaten/kota yang dilanda cuaca buruk itu kurang dari 50-an persen. Padahal DPT pada lima kabupaten/kota tersebut sangat tinggi di Sumut dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
"Secara keseluruhan jumlah partisipasi pemilih di kabupaten/kota lainnya di Sumut mencapai 70 persen. Akan tetapi, rendahnya partisipasi pada kabupaten/kota yang dilanda cuaca buruk itu membuat angka partisipasi pemilih di Sumut menjadi 55,27 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, ia bilang sejumlah kabupaten/kota yang angka partisipasi pemilih mencapai 80 persen di antaranya, Kabupaten Samosir, Padanglawas.
"Untuk kabupaten/kota yang angka partisipasi tidak kurang dari 70 persen itu hampir menyeluruh. Di antaranya, Sibolga, Pakpak, Dairi, Taput, Humbang Hasundutan, Tapsel, Paluta, Karo dan Toba," katanya.
Selain faktor cuaca buruk, lanjut dia, rendahnya partisipasi pemilih juga disebabkan banyak variabel. Seperti, adanya perbedaan karakter pemilih di Pileg dengan Pilkada.
Baca juga: KPU Sumut Targetkan Rekapitulasi Pilgub Selesai Pukul 17.00 WIB, Nias Selatan Jadi Penutupan
"Kalau pemilu khususnya Pileg lalu, masyarakat barangkali memilih karena unsur kedekatan dengan calon legislatif yang akan dipilih. Sehingga, keinginan masyarakat untuk datang ke TPS menjadi lebih tinggi," ujarnya.
Meski begitu, KPU Sumut akan melakukan kajian lebih mendalam untuk mengetahui penyebab partisipasi rendah di Pilkada Sumut. Apalagi, selama ini KPU Sumut sudah melakukan beragam cara sosialisasi di masyarakat.
"Kami akan melakukan evaluasi lebih lanjut seperti melakukan kajian. Mungkin kedepannya mengundang peneliti dan kampus untuk mengetahui perilaku pemilih," katanya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.