Penggelapan Pajak

Suami Minum Racun, Polda Sumut Dalami Laporan Istri Mendiang Bripka Arfan Saragih

Polda Sumut mengaku tengah mendalami laporan dari Jeni Simorangkir, istri Bripka Arfan Saragih yang dituding lakukan penggelapan pajak

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
HO
Polres Samosir mengaku mendapatkan bukti pembelian racun sianida oleh Bripka Arfan Saragih 

"Artinya kenapa dia ada upaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara menjual rumah,"

"Jadi angka Rp 650 - 680 juta itu dia melakukan jual rumah dan meminjam ke BRI sebesar Rp 250 juta dan jual rumah Rp 400-450 juta," sambungnya.

Fridolin mengungkapkan, uang - uang tersebut diserahkan langsung ke kantor Samsat.

"Jadi disetor atas nama siapa yang pernah dimainkan sama dia, dibayar ke kas negara dan itu sudah dicari tahu dan diakui Polres," ungkapnya.

Dia mendesak kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan itu, sehingga keluarga mendapatkan jawaban atas kejanggalan tersebut.

"Karena itu bahasanya dokter forensik, akibat benturan benda tumpul. Akibat benturan benda tumpul itu seperti apa, ya kami minta di dalami," tuturnya.

Dikatakan Fridolin, jika memang almarhum meninggal dunia karena minum racun sianida, pihaknya juga meminta kepolisian untuk mengusut dari mana sumber racun tersebut berasal.

"Contoh seperti kasus mahasiswi di Malang itu, yang tewas di atas makam bapaknya. Itukan, sianida, mahasiswi itu membelinya melalui online," katanya.

Sementara itu, Bripka Arfan Saraguh ditemukan tewas oleh sesama rekannya pada 6 Fenruari 2023 lalu di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Dari lokasi temuan mayat Bripka Arfan, Polisi menemukan sebuah botol fanta berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.

Kemudian, pada jarak 80 sentimeter dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang di dalamya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK. 

Di samping tas ditemukan plastik tulisan Indomaret yang berisikan 1 gulungan tali nilon berwarna biru. 

Meski demikian, Kapolres Samosir AKBP Yogie belum bisa memastikan kalau personel Satlantas itu tewas akibat minum racun sianida. 

Menurutnya dan dokter ahli, temuan zat sianida sejalan dengan temuan ahli digital forensik, dimana melalui handphone almarhum tercatat melalui internet ada mencari racun sianida dan beberapa racun lainnya.

"Kemudian juga yang jelas kami menemukan ada kaitan antara browsing google dengan fakta di lapangan temuan adanya sianida, zat yang diduga sianida yang ada di botol fanta,"kata Kapolres Samosir AKBP Yogie dalam konferensi persnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved