Sepasang WNA di Bali Gelar Kemah Saat Nyepi, Polisi: Tak Punya Tempat Tinggal dan Kehabisan Bekal

Sepasang WNA di Bali Gelar Kemah Saat Nyepi, Polisi: Tak Punya Tempat Tinggal dan Kehabisan Bekal

TRIBUN-MEDAN.COM - Video yang memperlihatkan dua orang warga negara asing (WNA) berkemah saat Hari Raya Nyepi di Bali viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun Twitter @_wahego, terlihat sejumlah warga setempat menegur sepasang WNA lantaran berada di luar rumah ketika Nyepi.

Akan tetapi, WNA itu tidak mengindahkan teguran warga. Akibatnya, sempat terjadi percekcokan di antara mereka.

Baca juga: VIRAL Curhatan Putri Pesohor, Sewa Helikopter Pakai Kartu Kredit Ayahnya Hanya untuk Makan Malam

Seperti diketahui, setiap Hari Raya Nyepi, umat Hindu dan semua warga di Bali serta wisatawan di pulau tersebut tidak diperkenankan melakukan aktivitas di luar rumah.

Mereka harus berdiam di rumah untuk menyambut Tahun Baru Saka.

Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan adanya peristiwa dua WNA yang melanggar aturan Nyepi di Bali, Rabu (22/3/2023).

Identitas kedua WNA tersebut adalah seorang laki-laki berinisial KG (40) dan seorang perempuan BKW (25). Keduanya kebangsaan Polandia.

Kejadian bermula ketika pecalang (petugas keamanan adat Bali) di Sukawati, Gianyar, melakukan pemantauan di Pantai Purnama, Desa Sukawati, Rabu (22/3/2023) pukul 09.30 Wita.

Saat berkeliling, pecalang Sukawati mendapati terdapat dua pasang WNA yang tengah berkemah di kawasan pantai tersebut.

Ketika ditegur oleh pecalang, sepasang WNA tersebut sepat bersikukuh bahwa mereka tidak mengganggu perayaan Hari Raya Nyepi.

Pecalang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Bendesa Adat Sukawati dan Perbekel Sukawati.

Lantaran tidak menemukan penyelesaian, pecalang kemudian menghubungi Polsek Sukawati.

Petugas kepolisian lalu mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan sepasang WNA asal Polandia tersebut.

Alasan mendirikan tenda di luar saat Nyepi Kepada petugas kepolisian, kedua WNA itu mengaku tidak memiliki tempat tinggal dan kehabisan bekal.

Kedua WNA juga mengaku kesulitan mendapatkan akses transportasi ke Pelabuhan Padang Bai. (*)