Ramadan 1444 H
SERUNYA Ngabuburit Sambil Berburu Kuliner di Pasar Takjil Terapung Sawah Lukis, Ada Kue Tradisional
Sementara itu, adapun menu takjil yang utamakan di Pasar Takjil Terapung yaitu kue-kue tradisional yang berasal dari Aceh, Melayu, dan Jawa.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Berburu takjil memang merupakan kegiatan rutin bagi umat muslim sebelum berbuka puasa.
Seperti yang berada di Jalan Pertamina, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, atau tepatnya di wisata Sawah Lukis.
Tak seperti pada umumnya, para pedagang menjual berbagai menu takjil dengan menaiki sampan.
Sehingga lokasi tersebut diberi nama Pasar Takjil Terapung.

Pasar Takjil Terapung buka mulai pukul 16.00 WIB sampai waktu berbuka puasa tiba, dan lokasi ini selalu ramai dipadati pengunjung.
Beragam makanan tradisional dapat diperoleh pengunjung saat berkunjung di Pasar Takjil Terapung. Diantaranya, ombus-ombus pulut, getuk, klepon, dan bingka.
Hal ini pun diungkapkan oleh Founder Sawah Lukis bernama Ahmadi saat diwawancarai wartawan Tribun Medan, Minggu (26/3/2023).
"Pasar Takjil Terapung, itu adalah menjual takjil dengan konsep terapung dan penjualnya adalah pelaku UMKM disekitar kita," ujar Ahmadi.
Lanjut Ahmadi, tak hanya itu, ada juga pelaku UMKM yang hanya sekedar menitipkan dagangannya di Pasar Takjil Terapung ini.
"Itu semua kita terima tanpa ada uang sewa," ujar Ahmadi.
Sedangkan itu, Pasar Takjil Terapung sudah hadir sejak awal Ramadan hingga akhir Ramadan mendatang.
"Dan ini buat untuk menggeliatkan lagi kawasan ini yang memang kawasan yang di sore hari, biasanya udah minim pengunjung. Karena ini kawasan paling ujung Kota Binjai," ucap Ahmadi.

Sejak hari pertama beroperasi, penjualanan di Pasar Takjil Terapung semakin meningkat. Ahmadi menambahkan, dilihat dari jumlah yang terjual dari UMKMnya, pihaknya akan terus menambah UMKM lainnya yang mempunyai produk yang unik, serta bisa menjadi daya tarik Pasar Takjil Terapung.
"Kemudian harapannya produk UMKM bisa di reorder oleh pembelinya sekarang. Boleh kok meletakkan nomor telepon, lebel, dan sebagainya di produknya," ujar Ahmadi.
"Saya pikir Pasar Takjil Terapung ini belum ada di Sumatera Utara, jadi kita buat konsep ini. Selain ingin mencari kebutuhan berbuka dan sekalian ngabuburit bersama keluarga," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.