Pajak

Ada Opsi Bongkar Makam Bripka Arfan Saragih, Polisi Kini Periksa Toko Sianida di Bogor

Polda Sumut mempertimbangkan permintaan bongkar makam Bripka Arfan Saragih, yang diminta pihak keluarga.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Istimewa
Bripka Arfan Saragih, Anggota Satlantas Polres Samosir, sebelumnya ditemukan tewas di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, awal Februari 2023. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut mempertimbangkan permintaan bongkar makam Bripka Arfan Saragih, yang diminta keluarga Polisi yang diduga gelapkan pajak kendaraan warga Samosir sebanyak 2,5 Miliar.

Sejauh in, Polda Sumut belum bisa memastikan apakah akan ada ekshumasi atau penggalian ulang mayat Bripka Arfan guna otopsi ulang penyebab kematian Arfan.

Menurut keluarga, Bripka Arfan diduga bukan bunuh diri, melainkan diduga dibunuh untuk menghentikan kasus penggelapan pajak.

Kematian Bripka Arfan Saragih, Anggota Satlantas Polres Samosir yang dinyatakan mengakhiri hidup usai tersangkut kasus penggelapan pajak kendaraan masih menyisakan misteri.
Kematian Bripka Arfan Saragih, Anggota Satlantas Polres Samosir yang dinyatakan mengakhiri hidup usai tersangkut kasus penggelapan pajak kendaraan masih menyisakan misteri. (Istimewa)

"Kita lihat nanti (dibongkar atau tidak),"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (27/3/2023).

Hadi mengatakan saat ini Polda Sumut menangani dua perkara yakni penggelapan pajak kendaraan dan penyebab kematian yang dilaporkan keluarga Bripka Arfan.

Untuk penyebab kematian, penyidik Ditrreskrimum terbang ke Bogor untuk memeriksa pemilik toko yang diduga tempat Arfan membeli sianida melalui online.

Sementara untuk penggelapan pajak kendaraan, hari ini penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut sedang memeriksa tiga pegawai Bapenda UPT Samsat Pangururan, Samosir.

Kematian Bripka Arfan Saragih masih menjadi misteri
Kematian Bripka Arfan Saragih masih menjadi misteri (Tribun Medan)

"Saat ini mereka masih bekerja dan tim terbagi ada yang memeriksa saksi ataupun toko yang ada di Bogor dan saksi tambahan. Iya, ada ketiganya hadir diperiksa."

Sebelumnya, keluarga mendiang Bripka Arfan Saragih, Polisi di Samosir yang tewas diduga tenggak racun sianida mendesak Polisi mengotopsi ulang jenazah.

Mereka menduga Arfan Saragih sengaja dibunuh atau dikorbankan, supaya kasus penggelapan pajak sebesar Rp 2,5 Miliar di UPT Samsat Pangururan tak merembet kemana-mana.

Melalui kuasa hukum keluarga istrinya, Jenni Simorangkir, Dolin Siahaan menduga, atas tewasnya Arfan maka pengusutan dugaan megakorupsi ini terputus.

Sehingga, Bripka Arfan Saragih yang diduga menjadi saksi mahkota tak bisa lagi dimintai keterangan karena sudah meninggal dunia.

"Jadi beliau sudah meninggal dan tak bisa diambil keterangannya lebih lanjut siapa saja yang terlibat dalam kasus penggelapan tersebut, bukan bunuh diri,"ucapnya.

TKP Kematian Bripka Arfan Saragih Dicek Kembali oleh Polda Sumut, Pengacara Almarhum Diundang

Selepas dibentuknya tim, Polda Sumatera Utara bergerak cek kembali mengecek tempat kejadian perkara (TKP) yang menjadi lokasi meninggalnya Bripka Arfan Saragih (AS) dan mendalami saksi-saksi lainnya.

Dalam pengecekan kembali ke TKP itu melibatkan Tim Labfor, Inafis, kedokteran, bersama kepala Laboratorium Forensik dan Direktur Reskrimum Polda Sumut serta didampingi pengacara almarhum Bripka AS untuk memastikan penyebab kematian Bripka AS yang ditemukan bunuh diri di Desa Simullop, Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupatem Samosir.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved