Berita Medan
HARI Pertama Ramadan Fair, Pengunjung Keluhkan Mahalnya Tarif Parkir, Diminta Bayar Rp 5.000
Ramadan Fair ini dilaksanakan di Jalan Masjid Raya Al-Mashun dan Lapangan Rengas Pulau, Marelan Kota Medan selama 20 hari ke depan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Ramadan Fair yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan di dua tempat diresmikan malam ini, Selasa (28/3/2023).
Ramadan Fair ini dilaksanakan di Jalan Masjid Raya Al-Mashun dan Lapangan Rengas Pulau, Marelan Kota Medan selama 20 hari ke depan.
Amatan Tribun Medan di Ramadan Fair Masjid Raya Al-Mashun, banyak juru parkir yang tidak menggunakan tanda pengenal dan menerapkan harga parkir sesukanya saja.
Meski petugas gabungan sudah diturunkan di area sekitar, masih banyak juru parkir liar yang nekat meminta uang parkir tidak sesuai tarif yang diterapkan.
Misalnya, Elsa pengunjung Ramadan Fair yang mengaku diminta membayar parkir sebesar Rp 5.000.
"Saya bayar parkir Rp 5.000, mahal kali sih ini menurut aku. Harganya udah sama kaya tarif parkir mobil," jelasnya.
Diceritakan Elsa, begitu tiba di depan Masjid Raya, ia sudah dihadang banyak juru parkir di area tersebut.
"Begitu saya sampai di depan Masjid Raya, banyak juru parkir yang ngajak saya untuk parkir motor sesuai arahan mereka,"terangnya.
Karena ramai, Elsa pun mengikuti arahan satu diantara juru parkir di depan Masjid Raya Al-Mashun.
"Ketika saya sudah parkir, tiba-tiba tukang parkir itu mengeluarkan kertas yang tak resmi. Kemudian mencatat plat motor. Kemudian mereka (Jukir) bilang Rp 5.000 bayar sekarang ya," cerita Elsa.
Karena buru-buru, Elsa pun langsung memberikan uang parkir tersebut.
"Jukir nya tidak ada identitas, padahal di sana banyak petugas keamanan seperti polisi, Satpol PP dan Dishub. Tapi mereka kebanyakan entah tidak lihat atau seperti apa. Pastinya tidak ada pencegahan dari petugas," paparnya.
Menurut Elsa ada sekitar 10 juru parkir liar yang ada di depan Masjid Raya Kota Medan.
"Semua gak pakai identitas yang merupakan dari pihak pemerintah,"ucapnya.
Elsa juga mengaku, melihat beberapa pengunjung lainnya yang memarkirkan kendaraan di depan Masjid Ray Al- Mashun membayar parkir dengan tarif Rp 5.000.
"Banyak tadi saya lihat pengunjung bayar tarif parkir Rp.5.000 juga. Tapi mungkin banyak pengunjung yang tidak parkir di sana, karena sudah tahu di sana bayarnya mahal," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Sari yang juga diminta membayar tarif parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor.
"Saya bayar parkir Rp 5.000 di depan Masjid Raya Al-Mashun," terangnya.
Sari mengaku, sedikit keberatan dengan biaya tarif parkir. Tetapi, karena jarang datang ke sini dirinya pun tidak mempermasalahkan.
"Kaget sih, tapi ya udahlah gak usah di perpanjang. Karena cuman sesekali ke sini," ucapnya.
Terpisah Permata, pengunjung Ramadhan Fair lainnya mengaku membayar tarif yang berbeda dari yang lain.
Permata mengaku, dirinya membayar parkir hanya Rp 3.000 saja.
"Saya bayar parkir 3.000. Kendaraan saya parkirnya di belakang. Di sana juga pakai kertas tetapi sudah di nomorin sama petugas," terangnya.
Permata mengaku, jukir tersebut memakai tanda pengenal dari Dinas Perhubungan.
"Pakai, tapi memang di belakang ramai kali parkirnya," jelasnya.
Hingga saat ini, Ramadan Fair masih menunggu peresmian dari Wali Kota Bobby Nasution dan Tribun Medan masih berupaya konfirmasi ke Dinas Perhubungan
(cr5/Tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.