Berita Seleb
Kronologi Dugaan KDRT Ferry Irawan versi Dakwaan Jaksa, Terkuak Penyebab Hidung Venna Berdarah
Ferry Irawan kemudian menempelkan dahinya ke bagian hidung Venna Melinda dengan sangat keras sekitar 5 menit.
TRIBUN-MEDAN.com - Kronologi dugaan KDRT Ferry Irawan versi dakwaan jaksa.
Terkuak penyebab hidung Venna Melinda berdarah.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan Ferry Irawan terhadap istrinya, Venna Melinda akhirnya mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Kota Kediri, Jawa Timur.
 
Sidang perdana digelar pada Senin (27/3/2023) kemarin dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dalam persidangan itu, terungkap kronologi lengkap dugaan KDRT yang dilakukan Ferry Irawan.
Kronologi dugaan KDRT itu tercantum dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa.
Dikutip dari Surya, berdasarkan surat dakwaan, dugaan KDRT bermula dari Venna Melinda yang menolak ajakan Ferry Irawan untuk melakukan hubungan suami istri saat keduanya menginap di hotel berbintang di Kota Kediri.
Baca juga: Hotman Paris Sindir Pengacara Ferry Irawan yang Terus Bawa Hartati, Yakin Venna Melinda Menang
Venna Melinda menolak melayani sang suami karena kondisinya saat itu tidak fit karena asam lambungnya sedang bermasalah.
Selain itu, Venna juga merasakan capek akibat perjalanan jauh.
Yuni Priyono, SH, anggota tim JPU mengatakan, saat itu, terjadi pula penghapusan pesan WhatsApp saat cekcok mulai terjadi.
 
Venna Melinda kemudian mengatakan kepada Ferry sangat tidak relevan dengan keadaannya sehingga masalah kecil dipermasalahkan hanya gara -gara tidak berhubungan suami istri.
Mendengar jawaban Venna Melinda, Ferry Irawan sempat sempat mencolek perut dan payudara korban.
Setelah itu, Ferry Irawan BAB di kamar mandi hotel dengan dengan pintu terbuka.
Kemudian pintu kamar mandi ditutup oleh Venna Melinda.
Namun gara-gara penutupan pintu kamar mandi, keduanya kembali terlihat percekcokan.
Baca juga: Ibu Ferry Irawan Tuding Venna Melinda Sengaja Buat Masalah Rumah Tangga:Mungkin Karena Mau Pemilihan
Venna Melinda kemudian menangis sambil memukul kepalanya sendiri sebanyak tiga kali. Namun emosi Ferry Irawan justru tidak mereda dan malah semakin menjadi-jadi.
Kemarahan Ferry Irawan memuncak.
Ia mengangkat tubuh Venna Melinda ke atas tempat tidur dengan posisi terlentang.
Selanjutnya Ferry Irawan memegang kedua tangan Venna Melinda dengan tujuan agar Venna Melinda tidak bergerak.
Ferry Irawan kemudian menempelkan dahinya ke bagian hidung Venna Melinda dengan sangat keras sekitar 5 menit.
 
Diperlakukan seperti itu Venna Melinda merasa kesakitan dan berteriak.
Kemudian Ferry Irawan melepaskan Venna Melinda dan bangun dari tempat tidur.
Venna Melinda kemudian bangun dan hidungnya mengucur darah yang membasahi kaos dan berceceran di lantai kamar hotel.
Saat Venna Melinda akan mencari HP-nya, Ferry Irawan menghalanginya.
Baca juga: Ibu Ferry Irawan Tuding Venna Melinda Sengaja Buat Masalah Rumah Tangga:Mungkin Karena Mau Pemilihan
Demikian juga saat akan menelepon dengan telepon dari kamar hotel, telepon langsung direbut oleh Ferry Irawan.
Melihat kondisi istrinya yang bercucuran darah, Ferry Irawan berusaha untuk membantu membersihkan, namun ditolak oleh Venna Melinda yang mengaku trauma dengan perbuatannya suaminya.
Venna kemudian keluar kamar bertemu dengan petugas hotel dan meminta untuk melapor kepada polisi.
 
Saat Venna Melinda hendak masuk kembali ke dalam kamar hotel, kemudian oleh Ferry Irawan, tubuh Venna Melinda didorong ke arah tembok seakan hendak mencekik lehernya.
Selanjutnya Venna Melinda berkata, 'Jangan bunuh saya, ingat kamu punya ibu dan adik perempuan'.
Mendengar perkataan Venna Melinda membuat emosi Ferry Irawan mereda dan tidak melakukan apa-apa lagi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Lengkap Dugaan KDRT Ferry Irawan ke Venna Melinda versi Dakwaan Jaksa


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.