Berita Sumut

Ketua OKP Tewas Dibakar di Langkat Ternyata Residivis Kasus Pembunuhan, Pernah Bunuh Istri Sendiri

Polda Sumut memaparkan kasus kematian Ketua OKP bernama Ngertiken Sembiring (48), yang tewas dibakar hidup-hidup warga.

|
Penulis: Fredy Santoso |
HO
Kondisi korban tewas pascadiamuk dan dibakar masyarakat di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (28/3/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut memaparkan kasus kematian Ketua OKP bernama Ngertiken Sembiring (48), yang tewas dibakar hidup-hidup warga di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat merupakan residivis pembunuhan.

Tak tanggung-tanggung, dia pernah membunuh sebanyak dua kali, diantaranya istrinya sendiri.

Baca juga: Polisi Periksa Lima Orang Saksi Kasus Kematian Ketua OKP yang Tewas Dibakar Warga di Langkat

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pembunuhan pertama dilakukan Ngertiken Sembiring pada tahun 2013.

Kemudian pada tahun 2015 dia kembali membunuh, yakni istrinya sendiri dan divonis selama 10 tahun kurungan penjara.

Namun, dia bebas setelah menjalani masa tahanan selama 6 tahun.

"Berdasarkan catatan kriminal kepolisian bahwa NS ini merupakan residivis yang pernah membunuh istrinya. Jadi yang bersangkutan keluar dari penjara dan tahun 2015, NS melakukan pembunuhan dan divonis 10 tahun," kata Kombes Hadi, Rabu (29/3/2023).

Hadi mengatakan saat ini Polisi masih menyelidiki kasus ini. Sejumlah barang bukti diamankan diantaranya senjata tajam, kayu dan bahan bakar minyak.

"Prosesnya di Polres Langkat, sudah ada beberapa saksi yang diminta keterangan. kita belum menetapkan status siapa pelaku atau pun tersangkanya," ucapnya.

Sebelumnya, seorang pria mabuk bernama Ngertiken Sembiring tewas dimasa karena mengancam sejumlah wanita di Simpang Buluh Duri, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.

Kasus ini bermula ketika Ngertiken tiba tiba mendatangi seorang perempuan bernama Desi, warga Desa Namo Mbelin, yang saat itu sedang minum jamu.

Tidak hanya mendatangi, Ngertiken juga mengancam Desi dengan senjata tajam (Sajam) jenis parang, sembari mengatakan "Woi Kau Tau Siapa Aku".

Perkataan itu pun dijawab oleh Desi dengan ucapan tidak mengenalnya.

Namun Ngertiken langsung emosi dan mengatakan "Aku Ketua Ngertiken, aku gak takut Tuhan, aku gak takut mati".

Merasa takut terjadi apa-apa, Desi pun memilih kabur atau melarikan diri dari ancaman Ngertiken.

Tidak puas, Ngertiken Sembiring kembali berjalan ke arah Simpang Buluh Duri dan kembali mengancam seorang perempuan lagi yang bernama Marlina.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved