Berita Sumut

Polisi Periksa Lima Orang Saksi Kasus Kematian Ketua OKP yang Tewas Dibakar Warga di Langkat

Sat Reskrim Polres Langkat tengah melakukan penyelidikan atas kematian seorang warga bernama Ngertiken Sembiring (48).

|
HO
Ngertiken Sembiring, Ketua OKP dibakar hingga gosong 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Sat Reskrim Polres Langkat tengah melakukan penyelidikan atas kematian seorang warga bernama Ngertiken Sembiring (48).

Diketahui Ngertiken Sembiring tewas dikeroyok oleh warga di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. 

Baca juga: Ngertiken Sembiring Tewas Dibakar Massa Saat Mabuk, Kerap Ancam Warga Pakai Sajam

"Ini masih proses penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Beltran saat dikonfirmasi wartawan Tribun Medan, Rabu (29/3/2023). 

Tak hanya itu, sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan atas kematian pria yang disebut-sebut ketua OKP ini. 

"Saksi-saksi sudah diperiksa juga, beberapa orang. Sampai saat ini sudah lima orang saksi," ujar Luis. 

Dikabarkan sebelumnya, diduga mabuk, seorang warga diketahui bernama Ngertiken Sembiring (48) tewas dikeroyok warga di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.

Informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi pada, Senin (27/3/2023) siang, sekitar pukul 11.00 WIB. 

Menurut informasi yang dirangkum Tribun Medan, tewasnya Ngertiken Sembiring yang disebut-sebut sebagai salah seorang ketua OKP ini, berawal saat ia keluar dari rumahnya dalam keadaan mabuk. 

Sesampai di Simpang Buluh Duri, Ngertiken tiba tiba mendatangi seorang perempuan bernama Desi, warga Desa Namo Mbelin, yang saat itu sedang minum jamu. 

Tidak hanya mendatangi, Ngertiken juga mengancam Desi dengan senjata tajam (Sajam) jenis parang, sembari mengatakan "Woi Kau Tau Siapa Aku". 

Perkataan itu pun dijawab oleh Desi dengan ucapan tidak mengenalnya. Namun Ngertiken langsung emosi dan mengatakan "Aku Ketua Ngertiken, aku gak takut Tuhan, aku gak takut mati". 

Merasa takut terjadi apa-apa, Desi pun memilih kabur atau melarikan diri dari ancaman Ngertiken Sembiring

Tidak puas, Ngertiken Sembiring kembali berjalan ke arah Simpang Buluh Duri dan kembali mengancam seorang perempuan lagi yang bernama Marlina. 

Tidak hanya itu, dirinya juga mengancam warga lainnya yang bernama Legino dan Fernando, yang saat itu sedang duduk-duduk disebuah warung. 

Ancaman yang dilontarkan oleh Ngertiken Sembiring itu pun membuat masyarakat sekitar menjadi gerah hingga terpancing emosinya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved