Berita Viral

Bukannya Minta Maaf Rusak Masa Depan Anak Bangsa, PDIP Malah Bersilat Lidah Salahkan PSSI

Keriuhan soal kehadiran timnas Israel dalam kompetisi dianggap sebagai bentuk politisasi oleh para politikus menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

AFP/HO/PSSI
MENANGIS - Pemain Tim Nasional U-20 Indonesia menangis saat bertemu Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali di Jakarta, Kamis (30/3/2023). Tim Nasional U-20 Indonesia dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20 setelah FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah. 

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitanya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Selasa (28/3/2023).

Jokowi mengatakan, Indonesia mendukung penyelesaian two state solution untuk Israel dan Palestina. Prinsip ini sesuai dengan bunyi konstitusi yang menolak penjajahan dalam bentuk apa pun.

"Dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya," ujar Jokowi.

Terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, Jokowi mengatakan, Indonesia mengikuti proses seleksi yang panjang hingga dipercaya sebagai tuan rumah.

Dia menambahkan, semua pihak bekerja keras untuk unggul dari Brasil dan Peru yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah.

Pada Oktober 2019, FIFA pun akhirnya resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Suara elite PDI-P Polemik itu juga menuai komentar dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Sebelum FIFA memutuskan membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia, Hasto meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mengambil langkah saling menguntungkan supaya ajang itu tetap bisa digelar.

"Dan kami percaya Pak Jokowi mampu menyelesaikan persoalan ini dengan kemampuan Pak Jokowi, dengan lobi ketua umum PSSI, akan ada solusi terbaik,” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Hasto mengungkapkan, PDI-P tak mempermasalahkan dengan berbagai usulan yang ada untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Contohnya, pelaksanaan Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia sesuai jadwal, tetapi pertandingan tim Israel dilakukan di negara tetangga. "Kita tak masalah dengan solusi demikian, misalnya,” imbuh dia.

Hasto menambahkan, PDI-P menyoroti tindakan FIFA yang dianggap memunculkan standar ganda terhadap negara peserta, seperti yang dilakukan terhadap Rusia pada Piala Dunia Qatar.

Saat itu, FIFA melarang Rusia bermain play-off Piala Dunia akibat perang Rusia-Ukraina. Menurut Hasto, hal itu semestinya juga terjadi terhadap Israel.

GAGAL TAMPIL - Pemain dan ofisial Tim Nasional U-20 Indonesia menunjukkan gestur lesu saat bertemu Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali di Jakarta, Kamis (30/3/2023). Tim Nasional U-20 Indonesia dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20 setelah FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.
GAGAL TAMPIL - Pemain dan ofisial Tim Nasional U-20 Indonesia menunjukkan gestur lesu saat bertemu Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali di Jakarta, Kamis (30/3/2023). Tim Nasional U-20 Indonesia dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20 setelah FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah. (AFP/HO/PSSI)

“Sehingga kita memahami, kami melakukan kajian-kajian termasuk ada data survei yang menyatakan sentimen negatif. Kemudian ada kelompok tertentu yang mau menunggangi piala dunia yang sebenarnya jauh dari politik, untuk tujuan politik. Kita masih ingat bagaimana terjadi berbagai tindak kekerasan yang dilakukan ekstrem kanan,” urai Hasto.

Secara terpisah, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira mengaku tak sependapat jika ada anggapan agar tidak boleh mencampuradukkan politik dengan olahraga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved