Hukum Menunda Mandi Wajib hingga Pagi di Bulan Ramadhan, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Selama bulan Ramadhan, berhubungan suami istri dengan pasangan memang dilarang

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Ustaz Abdul Somad Kolase 

Perihal mandi wajib di bulan ramadhan di waktu setelah imsak apakah diberbolehkan.

Demikian diungkapkan oleh salah seorang jemaah dalam sebuah ceramah Ustaz Abdul Somad.

Hal itu dikarenakan malu dengan mertua.

Dalam sebuah video di kanal YouTube Ayink Sadjja diunggah pada 30 April 2020, UAS menjelaskannya.

Banyak orang yang menanyakan hal yang demikian.

Menurut Ustaz Abdul Somad, puasa orang yang mandi wajib setelah sahur atau imsak itu sah.

Sebagaimana dijelaskannya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Siti Aisyah RA, istri Baginda Rasulullah SAW, sebagai berikut:

"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu.

Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah. Tapi paling bagus mandi," kata Ustaz Abdul Somad.

Artinya diperbolehkan berhubungan suami istri di bulan ramadhan sesuai dengan firman Allah.

Halalnya hubungan suam istri di malam Ramadan termasuk dalam firman Allah yang berbunyi,

"Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian." (QS. Al-Baqarah: 187).

Ustaz Abdul Somad kembali menegaskan perihal mandi wajib di sebelum subuh atau sesudah subuh di bulan ramadhan tidak masalah.

"Jadi masalahnya adalah hubungannya kapan? Tidak boleh berhubungan itu setelah subuh," beber UAS.

Ustaz Abdul Somad menyarankan tidak masalah mandi setelah waktu imsak karena malu sama mertua.

"Tidak apa-apa, nanti dikira oleh mertua sudah shalat subuh," ujar UAS.

(*/Tribun-Medan.com) 

Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved