Puasa di Negeri Orang

Pelajar Asal Tapsel Ini Kaget Melihat Menu Buka Puasa di Kazakhstan, Makan Daging Kuda Rebus

Selama puasa Daya mengaku, tidak mengalami kesulitan. Hanya shock mengalami kultur yang sedikit berbeda.

Penulis: Anisa Rahmadani |
HO / Tribun Medan
Mahasiswi asal Sumut, Hadaya Tsania Hutasuhut yang sedang kuliah  SI, jurusan General Medicine,  di Al-Farabi Kazakh National University, Kota AlMaty, Negara Kazakhstan.  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Pelajar asal Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumut, Hadaya Tsania   Hutasuhut mengalami kultur Shock saat menjalani puasa ramadan pertamanya di luar negeri. 

Hadaya merupakan mahasiswa SI jurusan General Medicine di Al-Farabi Kazakh National University, Kota AlMaty, Negara Kazakhstan. 

Mahasiswi semester II ini mengatakan, kali pertama dirinya puasa  di Luar Negeri tanpa ada orang tua dan sanak saudara. 

Hadaya menceritakan, setiap buka puasa di Kota AlMaty banyak masyarakat yang menjual daging kuda. 

"Puasa di sini 13,5 jam tapi yang paling buat aku sedikit kaget, ada satu makanan namanya Beshbarmark, semacam daging kuda  di rebus gitu," jelasnya kepada Tribun Medan, Jumat (31/3/2023).

Daya mengaku kaget, sebab kali pertama dirinya melihat kuda dikonsumsi dan menjadi makanan tradisional Kota Al-Maty. 

"Jadi setiap hari besar atau perayaan negara mereka itu selalu menu makanan wajib yang ada di sini, termasuk hari puasa," jelasnya. 

Daya juga menceritakan ada beberapa makanan yang ia sukai di Kota Al-Maty.

"Makanan yang disuka ada Plov, Samsa . Kalau Plov itu semacam nasi daging sapi. Samsa sejenis pastry yang dicampur daging dan bawang. Nah ini menjadi makanan favorit karena harganya  cukup untuk kantong mahasiswa," jelasnya.

Sejauh ini Kata Daya dirinya selalu memasak makanan sendiri selama bulan puasa.

"Karena aku masih belum terlalu cocok dengan makanan di sini. Sebagai mahasiswa juga aku harus hemat dan alternatifnya aku selalu masak," ucapnya.

Daya menceritakan, puasa di luar negeri cukup membuat dirinya rindu dengan masakan Sumut. Seperti, mi gomak, rendang dan opor ayam. 

"Ada makanan yang paling buat aku rindu itu Mi Gomak. Tapi suasana berburu takjil pun aku rindu banget. Soalnya puasa di sini gak ada yang jual takjil begitu," terangnya. 

Selain makanan daging kuda yang membuatnya Shock, Daya juga mengaku kaget dengan budaya masyarakat Almity pada saat Ramadan.

"Kalau di Indonesia itu tempat makanan di tutup tapi kalau di sini ya kaya sama aja gitu. Gak ada tempat usaha makan yang di tutup semua kaya biasa aja gitu," jelasnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved