Tak Bangkit Dari Kematian, Akhirnya Jasad Pendeta Terkenal Dimakamkan, Beku 2 Tahun

Akhrinya setelah dua tahun membeku di kamar mayat, jenazah Siva Moodley akhirnya dikubur. Penguburan itu

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Jasad Pendeta Beku 2 Tahun Dimakamkan 

TRIBUN-MEDAN.com - Akhrinya setelah dua tahun membeku di kamar mayat, jenazah Siva Moodley akhirnya dikubur. Penguburan itu pun dilakukan setelah adanya perintah pengadilan.

Siva Moodley adalah seorang Pendeta yang memimpin perkumpulan The Miracle Center.

Perkumpulan ini aktif di media sosial untuk memberikan pelayanan.

Tak dijelaskan bagaimana Moodley meninggal, namun pihak keluarganya percaya jika Pendeta itu akan bangkit kembali setelah mati.

Baca juga: SIARAN LANGSUNG Newcastle vs Manchester United Liga Inggris, Live Streaming Newcastle vs MU via HP


 
Pihak kamar mayat pun sudah sering menghubungi keluarga mencoba membujuk mereka untuk mengkremasi atau menguburkan mayat Moodley.

Pihak rumah duka telah sering menjelaskan ke pihak keluarga jika mayat yang disimpan lama bakal menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan lingkungan.

Namun pihak keluarga bersikeras untuk mengkremasi atau menguburkan mayat Moodley. 

Namun baru-baru ini, pihak rumah duka mendapatkan persetujuan.

Pada akhirnya, satu-satunya pilihan yang tersedia untuk pihak rumah duka adalah tindakan hukum terhadap keluarga tersebut.

Baca juga: NONTON Live Streaming Newcastle Vs Man United Jam 22.30 WIB, Tak Live SCTV, Akses di Sini Linknya


“Itu masalah perdata. Saya tidak bisa membuat keputusan untuk mengubur atau mengkremasinya sendiri,” kata pemilik kamar mayat .

“Itu harus datang dari keluarganya tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa. Dia adalah pria terkenal dan tidak pantas diperlakukan seperti ini. Saya harap pengadilan dapat memberikan keringanan.” katanya seperti dilansir dari Oddity Central.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa janda Sive Moodley, Jessie, menjelaskan keengganan keluarganya untuk menyetujui pemakaman pendeta dengan mengklaim bahwa dia memiliki visi tentang pemimpin agama yang hidup kembali.

Namun, setelah melihat bukti bahwa keluarga tersebut telah dihubungi sebanyak 28 kali tentang jenazah pria tersebut, dan menerima laporan dari pihak berwenang setempat tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh jenazah tersebut, Pengadilan Tinggi Gauteng di Johannesburg mengizinkan penguburan atau kremasi wajib.

Baca juga: Resmi di Indonesia, Segini Harga Xiaomi Curved Gaming Monitor 30 Inci dan Robot Vacuum E10


 
Keputusan pengadilan ditangguhkan selama satu bulan agar dapat disampaikan kepada keluarga dekat Moodley.

Rumah duka mengklarifikasi bahwa mereka tidak ingin melanggar kebebasan beragama siapa pun, tetapi mereka juga harus mematuhi peraturan kesehatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved