PSDS

Jalankan Puasa Ramadan, Kapten PSDS Ini Kerja Honorer dan Tetap Latihan Rutin

Meski sudah menjadi honorer, Irfan mengaku, jika ia masih aktif sebagai seorang pesepakbola.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Kiper sekaligus kapten PSDS Deliserdang, M Irfan saat melakoni latihan rutin bersama tim di Stadion Baharoeddin Siregar, beberapa waktu yang lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com,DELISERDANG- Momen Ramadan tidak hanya dimanfaatkan oleh Kapten PSDS, M Irfan untuk menjalankan ibadah puasa saja. Namun, aktivitas latihan mandiri dan bekerja juga tetap ia lakoni.

Irfan menjelaskan, sebagai bentuk apresiasi Bupati Deliserdang atas capaian mereka di bidang olahraga, khususnya PSDS, mereka diberikan pekerjaan sebagai honorer.

Meski sudah menjadi honorer, Irfan mengaku, jika ia masih aktif sebagai seorang pesepakbola.

Oleh karenanya, ia juga masih aktif menjalankan latihan rutin.

"Ia selama bulan puasa ini kegiatan saya kalau pagi ya masuk kerja, sore baru latihan untuk jaga kebugaran aja sih selama bulan puasa. Kemarin kami dimasukan honor sama Bupati. Jadi selain main bola ada kerjaan sampingan," ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (4/4/2023).

Irfan menyebut, aktivitas latihan yang ia lakoni meliputi kebugaran fisik seperti joging, skipping, push up dan sit up. Ia mengaku, hal itu dilakukan untuk menjaga kebugaran jika sewaktu-waktu liga kembali berjalan.

Sementara itu untuk pekerjaan honorer, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang PSDS ini mengatakan, ia ditempatkan di instansi DPRD Kabupaten Deliserdang.

"Saya honor di DPRD, kami di Bapemperda. Sudah jalan dua tahun dari Liga 3 Nasional kemarin. Kami 3 orang di situ pemain PSDS, ada saya sama M Irsan sama Hamza Depa," katanya.

Ditanya mengenai nasib kompetisi yang sudah mulai terang dengan dirilisnya jadwal Liga 2 terbaru oleh PSSI, Irfan mengungkap, ia tidak terlalu berharap.

Pasalnya kata Irfan, sudah beberapa kali kompetisi diwacanakan bergulir. Namun, nasib kompetisi itu berakhir dengan ketidakjelasan dan menggantung pendapatannya sebagai pesepakbola.

"Nah kalau ini saya engga tahu, karena engga mau terlalu berharap lagi. Kalau dipanggil untuk persiapan, saya sudah siap. Ia, cobalah di posisi kami, sudah siap nih dari segi fisik, mental, terus dikasih harapan palsu gimana lah perasaan kita?" ucapnya.

Selain masalah kompetisi yang tidak jelas, Irfan juga menyoroti kondisi sepakbola nasional yang baru saja batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Selain sedih dan kecewa, ia turut mempertanyakan bagaimana pertanggungjawaban pejabat terkait atas kondisi ini. Apa lagi menurutnya, momen ini merupakan kesempatan emas bagi Tanah Air.

"Sepakbola ini engga bsa dicampur sama politik. Ia sedih lah, sekali ada kesempatan emas kaya gini disia-sia kan sama pejabat yang engga bertanggung jawab. Belum tentu 20 tahun ke depan kita lolos pildun (Piala Dunia)," ujarnya.

Lebih jauh Irfan berharap, ke depan, dengan pengurus PSSI yang baru sepakbola Indonesia bisa menjadi lebih baik dan terhindar dari konflik.

(cr12/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved