Viral Medsos

Selama Ini Hilang Bak Ditelan Bumi, Ternyata Theresia dan Okta Turut Korban Pembunuhan Mbah Slamet

Polisi pastikan Theresia dan Okta jadi korban pembunuhan Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Editor: AbdiTumanggor
FACEBOOK
HILANG BAK DITELAN BUMI: Ternyata Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, turut menjadi korban kekejaman dukun palsu pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara. (Facebook) 

Polisi pastikan Theresia dan Okta jadi korban pembunuhan Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

TRIBUN-MEDAN.COM - Theresia Dewi (47) dan anaknya, Okta Ali Abrianto (31), dipastikan menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).

Warga Desa Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jateng, itu hilang sejak November 2021.

Kakak Theresia, Yusuf Edi Gunawan (64), mengatakan, Theresia dan Okta bekerja sebagai kontraktor.

Pada pertengahan 2021, ibu dan anak tersebut berpamitan hendak pergi ke Salatiga, Jateng, karena ada pekerjaan.

Mereka di Salatiga sekitar seminggu. Okta bersama ibunya lantas melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara.

Mereka mengaku ingin mengambil uang. Namun, setelahnya, ibu dan anak itu tak bisa dihubungi.

Keluarga berusaha mencari jejak mereka, tetapi tak membuahkan hasil.

“Saya cari informasi ke mana-mana kayak hilang ditelan bumi," ujarnya di Kabupaten Magelang, Sabtu (8/4/2023).

Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara,
Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara,(Facebook)

Theresia dan Okta diyakini jadi korban Mbah Slamet

Saat kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet menjadi sorotan masyarakat, Yusuf meyakini bahwa Theresia dan Okta turut menjadi korban.

Dugaan itu diperkuat dengan adanya temuan jam tangan, jaket, dan kunci mobil dari lokasi kuburan jasad korban Mbah Slamet.

Benda-benda itu diduga milik korban.

“(Keyakinan) Ya karena barang buktinya sudah identik. Meski hanya tinggal tulang belulang, sudah identik. Saya lihat jamnya adik saya,” ucapnya.

Keluarga juga mendapati jaket Pemuda Pancasila yang berlabel nama Okta.

Sewaktu menuju Banjarnegara, Okta mengenakan jaket itu.

"Lalu, kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana. Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui, masih dalam penyelidikan," ungkapnya, dikutip dari Tribunnews.

Konferensi pers perkembangan kasus pembunuhan dukun pengganda uang di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).
Kasus pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.(FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Menurut Yusuf, keluarganya bersama ayah kandung Okta sudah menjalani pengambilan sampel DNA guna memastikan identitas korban.

Pada Senin (10/4/2023), polisi memastikan bahwa ada empat jenazah lain yang berhasil diidentifikasi.

Dua di antaranya adalah Theresia dan Okta.

"Theresia Dewi dan Okta Ali merupakan anak dan ibu," tutur Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes dr Sumy Hastry dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Banjarnegara, Senin.

Dengan adanya tambahan ini, total korban Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi berjumlah delapan orang.

"Sebelumnya sudah ada empat yang teridentifikasi, kemudian ada empat lagi yang teridentifikasi," jelas Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy di acara yang sama.

Kini, dari 12 korban Mbah Slamet, masih terdapat empat korban yang belum teridentifikasi.

(*/tribun-medan.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved