Disambut Penuh Antusias, Jumlah Pendaftar Program Subsidi Tepat di NAD Terus Alami Peningkatan

Warga NAD menyambut dengan penuh antusias Program Subsidi Tepat dibuktikan dengan jumlah pendaftar yang terus alami peningkatan.

Editor: Content Writer
ISTIMEWA
Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menyambut dengan penuh antusias Program Subsidi Tepat yang digaungkan oleh Pertamina. Hal itu dibuktikan dengan jumlah pendaftar yang terus mengalami peningkatan. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jumlah pendaftar yang mendaftarkan kendaraannya dan memiliki quick response (QR) Code dalam Program Subsidi Tepat di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terus mengalami peningkatan. 

Menurut data yang ada, pada Selasa (28/3/2023) terdapat 236.977 jumlah kendaraan yang berhasil didaftarkan dan mendapatkan QR Code. Adapun jumlah tersebut terdiri dari 147.305 kendaraan konsumen Pertalite dan 89.672 kendaraan konsumen Biosolar. 

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Sumatera bagian Utara (Sumbagut) Susanto August Satria mengaku berterima kasih atas sambutan baik dari masyarakat NAD yang mendukung Program Subsidi Tepat

"Terima kasih atas sambutan baik dari masyarakat Nangroe Aceh yang telah mendukung dan melakukan registrasi Program Subsidi Tepat," ungkap Satria dalam keterangan persnya, Kamis (13/4/2023). 

Melalui pendataan ini, Satria berharap penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan serta penyalahgunaan di lapangan. 

“Manfaat dari Program Subsidi Tepat ini, untuk memudahkan dalam memonitoring pergerakan transaksi Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Dengan pemberlakuan program ini, diharapkan BBM bersubsidi dapat tersalurkan bagi masyarakat yang berhak dan dapat terus memantau kondisi stok dan jumlah transaksi BBM subsidi di SPBU,” ujar Satria. 

Transaksi pembelian Biosolar, kata Satria, hingga Maret 2023 telah mencapai 144.146 dan untuk Pertalite mencapai 152.460 transaksi. Semua transaksi ini sudah menggunakan QR Code Program Subsidi Tepat

"Semua transaksi itu 100 persen sudah menggunakan QR Code. Jika QR Code hilang, rusak atau dicuri, warga dapat melakukan reset QR Code. Tidak ada batasan reset QR Code," kata Satria.

Saat ini, Satria menjelaskan bahwa terdapat dua wilayah yang tidak menggunakan QR Code Program Subsidi Tepat di Provinsi NAD, yaitu Pulau Simeulue dan Pulau Sabang. 

Hal ini disebabkan karena dua pulau itu termasuk dalam pulau Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Selain itu, populasi warga yang memiliki mobil juga tidak terlalu banyak di kedua Pulau itu. 

"Di Pulau Simeulue dan Sabang tidak diterapkan QR Code Program Subsidi Tepat karena wilayahnya kecil dan termasuk pulau 3T," jelasnya.

Sales Area Manager Retail PPN wilayah Aceh Arwin Agustri Nugraha mengatakan, sejak QR Code Program Subsidi Tepat diterapkan, konsumsi harian BBM jenis Biosolar mengalami penurunan. Bahkan, stok BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dinilai cukup dan aman. 

"Konsumsi biosolar pada Februari 2023 lebih rendah bila dibandingkan dengan Desember 2022. Dengan diterapkannya QR Code Program Subsidi Tepat, hampir tidak ada SPBU yang kritis stoknya karena jumlah stok selalu lebih besar dan menyesuaikan dari permintaan," ujar Arwin.

Sebagai informasi, penggunaan QR Code Program Subsidi Tepat juga dapat digunakan untuk melihat transaksi BBM bersubsidi yang tidak wajar. 

Dengan sistem digitalisasi, PPN dapat merekam semua transaksi BBM bersubsidi, termasuk jenis konsumennya dan plat nomor kendaraan.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved