KKB Papua
UPDATE KKB Papua: Panglima TNI, KASAD, dan Pangkostrad Terbang ke Papua, Perintahkan Tempur Maksimal
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan terhadap puluhan prajurit terbaik TNI dari Kostrad dan Kopassus yang sedang bertugas
TRIBUN-MEDAN.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan terhadap puluhan prajurit terbaik TNI dari Kostrad dan Kopassus yang sedang bertugas di daerah terpencil Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore.
Dalam penyerangan ini, KKB mengklaim telah menewaskan 9 orang prajurit TNI dan merampas seluruh senjatanya dalam peristiwa ini.
Mereka berani langsung menyerang pangkalan pasukan TNI Angkatan Darat yang sedang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Hingga saat ini belum diketahui nasib puluhan personel yang diserang kelompok tersebut.
Namun, satu orang anggota TNI AD telah terkonfirmasi turut gugur dalam peristiwa ini. Ia adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin.
Pratu Miftahul Arifin gugur dalam baku tembak dengan KKB Papua, Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 16.30 WIT tersebut.
Jasad Pratu Miftahul jatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter di hutan Papua Pegunungan.
Miftahul Arifin kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 31 Maret 1996. Pangkat: Prajurit Satu (Pratu). NRP: 31160163990396. Jabatan: Danpokpan 1- Ru 3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad.
Dari informasi yang beredar, jumlah prajurit TNI yang diserang KKB mencapai 36 personel. Jumlah personel yang gugur dikabarkan sebanyak 6 orang, Jumlah personel yang ditawan 9 orang dan 21 personel belum diketahui nasibnya.
Mereka dari satuan Yonif Raider 321/Galuh Taruna yang tiba di Kabupaten Mimika pada 22 Juni 2022. Satgas yang bermarkas di daerah Majalengka, Jawa Barat itu bertugas di wilayah teritorial Korem 172/PWY seperti Nduga.
Baca juga: Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom: 9 Anggota TNI Tewas Ditembak dan Seluruh Senjatanya Dirampas

Perintah Tegas Panglima TNI Yudo Margono
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan agar pencarian secara maksimal dilakukan untuk prajurit yang hilang setelah kontak tembak dengan gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris tersebut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, pihaknya kesulitan berkomunikasi dengan prajurit yang hilang setelah peristiwa baku tembak tersebut. "Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu," kata Julius di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023). "Untuk itu panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian," sambungnya.
Bahkan, kata Julius, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memerintahkan agar bantuan tempur diberikan dengan kekuatan maksimal. "Dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,"pungkasnya.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga memerintahkan pencarian prajurit secara maksimal yang hilang setelah terjadinya kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) di Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023). “Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” ujar Laksda TNI Julius Widjojono, Minggu (16/4/2023).
Ia juga menuturkan, TNI sebagai patok NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI. Hal itu, sambung Julius, konsisten dilaksanakan di Papua. “Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan, jangan ragu-ragu.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.