Kasus Covid 19
Covid 19 Muncul Lagi, Waspada Sebaran Varian Arcturus saat Lebaran, Warga Diimbau Tetap Pakai Masker
Warga diimbau tetap menggunakan masker karena covid-19 (corona virus) menyebar lagi.Satgas Covid-19 pada (17/4/2023, terdapat penambahan 725 kasus bar
TRIBUN-MEDAN.com - Warga diimbau tetap menggunakan masker karena covid-19 (corona virus) menyebar lagi.
Kementerian Kesehatan memastikan subvarian Omicron XBB 1.16 atau yang disebut subvarian Omicron Arcturus telah masuk Indonesia.
Manurut data yang dirilis Satgas Covid-19 pada (17/4/2023, terdapat penambahan 725 kasus baru.
Kementerian Kesehatan juga mengonfirmasi bahwa subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus sudah masuk ke Indonesia.
Subvarian Omicron pun terus bermutasi.
Kemenkes mengonfirmasi, sudah ada tujuh kasus Arcturus di Indonesia.
Satu penderita di antaranya berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Subvarian ini rawan menginfeksi lansia, anak-anak, hingga orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril ungkap ada kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah perlu memakai masker untuk mencegah infeksi Covid-19 dan penyakit lainnya.
"Tak hanya Covid-19, penularan penyakit lain pun harus diwaspadai sehingga masyarakat perlu memakai masker," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Senin ( 18/4/2023).
Pemakaian masker juga direkomendasikan untuk orang-orang yang merasa sakit.
Seperti batuk flu dan buat mereka yang akan berdekatan dengan orang-orang yang sedang sakit.
Selain masker, pemerintah mendorong masyarakat untuk melakukan tes cepat antigen mandiri untuk pencegahan.
"Pemerintah menganjurkan masyarakat melakukan tes cepat antigen mandiri. Ada dua produk yakni produk dalam negeri dengan kode AKD dan produk luar negeri dengan kode AKL," papar Syahril.
Produk itu bisa didapat di toko alat kesehatan, apotek atau tempat lain yang ada izin distribusi alat kesehatannya.
Tes cepat antigen mandiri itu menggunakan metode nasal yaitu hanya memasukan alat melalui hidung.
Tata caranya sudah tersedia petunjuk penggunaan pada produk.
Setelah melakukan colok idung selanjutnya melakukan pindai kode QR yang ada pada produk melalui aplikasi SatuSehat.
Apabila hasilnya positif harus ditindak lanjut dengan PCR.
Tes cepat antigen mandiri ini bisa mendeteksi dini virus Covid-19.
Selanjutnya akan mudah melakukan pencegahan atau pengobatan.
Waspada Varian Arcturus
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah mewaspadai adanya penyebaran kasus covid varian Arcturus yang telah terdeteksi di Indonesia jelang lebaran 2023.
Caranya, pemerintah diminta untuk mengawasi kedatangan dari luar negeri.
Menurut Netty, pemerintah harus meningkatkan testing maupun tracing dari setiap orang yang baru datang dari luar negeri menuju Indonesia.
"Tingkatkan testing dan tracing, terutama di pintu kedatangan luar negeri dan di perbatasan wilayah atau daerah yang menjadi tujuan mudik lebaran 2023," kata Netty kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendeteksi dua kasus subvarian Omicron XBB.1.16 yang dikenal dengan nama Arcturus. Gejalanya hampir sama dengan varian lainnya yaitu demam, batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala dan ditambah konjungtivis.
Dikabarkan, sudah 22 negara yang melaporkan adanya kasus varian ini. Netty pun meminta agar pemerintah memfokuskan strategi penanganan kasus terhadap kelompok-kelompok yang rentan terpapar varian Arcturus.
"Varian baru ini menyasar kelompok-kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan orang yang belum divaksin. Pemerintah perlu memfokuskan strategi penanganan pada kelompok-kelompok tersebut," jelasnya.
Tak hanya itu, Netty juga meminta pemerintah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang varian Arcturus ini agar masyarakat waspada.
"Jelaskan gejalanya, bagaimana penanganannya dan cara mencegah penularannya. Jangan sampai masyarakat lengah karena merasa pandemi telah selesai," jelasnya.
Politikus PKS ini juga meminta pemerintah agar menggalakan kembali program vaksin gratis nasional.
"Program vaksin gratis harus digencarkan lagi agar individu yang belum divaksin bisa dengan mudah mengakses vaksin di faskes terdekat," katanya
Menurut Netty, pemerintah bisa membuat skema program mudik gratis dengan syarat mau divaksin saat pendaftaran program tersebut.
"Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan capaian vaksin nasional," tukas Netty.
Kasus Meningkat di Singapura
Kasus Covid-19 di Singapura mengalami peningkatan sejak satu bulan terakhir.
Awalnya, negara itu mencatat kasus harian di angka 1.400 orang.
Namun, pada minggu lalu telah meningkat menjadi 4.000 kasus dalam sehari.
Laporan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung pada Jumat (14/4).
Ia menyebut, sekitar 30 persen kasus adalah reinfeksi atau orang yang terinfeksi ulang.
Jumlah ini lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yang hanya 20 hingga 25 persen.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit juga meningkat dibandingkan bulan lalu.
Jika sebelumnya hanya ada 80 pasien, kini meningkat menjadi 220 pasien.
Kendati demikian, Ong menyebut kondisi saat ini masih jauh dari gelombang Covid-19 sebelumnya.
Pasalnya, dalam sebulan terakhir, pasien yang dirawat intensif kurang dari 10 orang.
"Apa yang terjadi adalah demonstrasi yang jelas tentang seberapa jauh kita telah berhasil menangani COVID-19," kata Ong, dikutip dari CNA, Jumat (14/4).
Sama dengan Singapura, Indonesia juga melaporkan kenaikan angka kasus Covid-19.
(Tribunnews.com/Igman Ibrahim)/kompas.com)
Covid 19 Muncul Lagi, Waspada Sebaran Varian Arcturus saat Lebaran, Warga Diimbau Tetap Pakai Masker
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.