Berita Viral

MALANG Tukang Sapu Ini, Terjun ke Sungai Ambil Uang Rp15 Juta yang Dibuang, Ternyata Diprank Pemudik

Seorang tukang sapu koin di Jembatan Sewoharjo, Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, menjadi korban prank seorang pemudik.

Editor: Liska Rahayu
Dok Polsek Pusakanagar
Mak Iye Kecewa dapat uang mainan yang dilempar pemudik, dan kondisi kegiatan nyapu koin di atas Jembatan Sewoharjo. Mak Iye penyapu koin di Jembatan Semoharjo kena prank, uang Rp 15 Juta yang dibuang pemudik ternyata uang mainan, Mak Iye gagal dapat rejeki nomplok. 

Mak Iye juga mengaku, dirinya setiap hari, menyapu koin di Jembatan Sewoharjo, karena tak punya kerjaan lain.

"Tak punya kerjaan lain, daripada nganggur di rumah, tak lebih baik nyari koin di Jembatan Sewoharjo," tuturnya.

"Kalau musim panen, emak biasanya suka ke sawah ikut ngarit, dan kalau musim tanam ikut tandur, tapi sekarang belum musim panen dan baru ditanami kurang lebih sebulan. Jadi gak punya kerjaan lain terpaksa nyapu koin," imbuhnya

Lebih lanjut Mak Iye mengatakan dari hasil menyapu koin, dirinya mampu meraup uang perharinya antara 30-70 ribu rupiah

"Yak kalau ada rezeki hasil berebut koin perharinya bisa mendapatkan uang sekitaran Rp.30 ribu sampai Rp.70 ribu. Tapi kalau musim mudik seperti saat ini perharinya bisa meraup lebih dari Rp. 100 ribu," paparnya

"Insyaallah rezeki tak ada yang tahu, Allah yang ngatur,"ucapnya

Mak Iye juga mengaku dirinya menyapu koin untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Daripada diam di rumah tak menghasilkan lebih baik nyapu koin, untuk menuhi kebutuhan sehari-hari," tukasnya.

Awalnya ikut nyapu koin, Mak Iye mengaku diajak sama tetangga, hingga akhirnya jadi kebiasaan.

"Yak semua berawal dari ketertarikan dan juga terdesak kebutuhan karena tak ada kerjaan, jadi milih ikut nyapu koin," katanya

Menyapu koin sudah tradisi dan budaya masyarakat disekitaran jembatan Sewoharjo.

"Pasalnya setiap hari baik siang maupun malam, diatas jembatan tersebut terdapat banyak ditemukan puluhan orang yang berada di pinggir jalan dengan membawa sapu lidi panjang.
Mereka mengais rejeki diatas jembatan tersebut, karena banyak pengendara yang melintas melemparkan uang receh atau koin," katanya.

Dikatakan Mak Iye, Ada orang yang percaya bahwa dengan memberikan receh di jembatan Sewo akan terhindar dari marabahaya.

"Ini tidak lepas dari dua mitos yang menyebabkan banyak pelintas jalan yang selalu melemparkan uang receh saat melintas jembatan Sewo. Kalau pengendara yang melintasi jembatan Sewoharjo tak melempar uang receh, maka selama perjalanan akan diganggu oleh makhluk halus bahkan sampai celaka," ungkapnya 

Menurut Mak Iye, Mitos tersebut berawal dari kisah cerita Saedah dan Saeni, yakni dua orang saudara kembar yang menjadi penari ronggeng yang mengingkari perjanjiannya dan menceburkan diri kemudian berubah menjadi buaya putih.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved