Viral Medsos
Panglima TNI Kirim Tim ke Sudan untuk Mengevakuasi 1.209 WNI yang Terjebak Dalam Perang Saudara
Perang saudara di Sudan terus memanas. Bentrok antara militer dan Paramiliter Sudan terjadi sejak Senin (18/4/2023) lalu.
Panglima TNI Yudo Margono Kirim Tim ke Sudan untuk Mengevakuasi 1.209 WNI yang Terjebak Dalam Perang Saudara.
TRIBUN-MEDAN.COM - Perang saudara di Sudan terus memanas. Bentrok antara militer dan Paramiliter Sudan terjadi sejak Senin (18/4/2023) lalu. Bentrok di hari pertama, sebanyak 97 tentara tewas dan 41 warga sipil, laporan Serikat Dokter Sudan.
Bentrok ini akibat perseteruan Jenderal Abdel Fattah Burhan yang memimpin Angkatan Bersenjata Sudan dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo yang memimpin kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Hal itu pun telah memicu pertempuran sengit para pendukungnya. Korban tewas maupun luka-luka terus berjatuhan. Warga sipil banyak menjadi korban karena kedua kelompok yang bertempur ini merupakan orang-orang yang memiliki akses terhadap persenjataan dan amunisi.
Pertempuran antara kedua kelompok militer ini melibatkan kendaraan lapis baja, senapa mesin dan artileri berat hingga jet tempur. Di ibu kota saja, masing-masing memiliki puluhan ribu anggota dengan persenjataan lengkap. Pertempuran berlangsung sengit siang dan malam. Hingga saat ini jumlah korban berjatuhan belum bisa dipastikan.

Baca juga: Perang Antar Militer Sudan Semakin Membara, Sekjen PBB Minta Gencatan Senjata, Hormati Idulfitri
Baca juga: Kondisi Khartoum Ibu Kota Sudan Luluh Lantak Usai Pertempuran Sengit Antara Militer Sejak Sabtu Lalu
Pemerintah Indonesia Evakuasi WNI dari Sudan
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberangkatkan Satuan Tugas Evakuasi WNI di Sudan, Senin (24/3/2023).
Apel pemberangkatan tim Satgas Evakuasi WNI di Sudan digelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin sore.
Akan ada 291 WNI yang akan langsung dievakuasi ke Jeddah, Arab Saudi.
Sebelumnya, mereka yang berasal dari beberapa titik di Sudan disebut telah dievakuasi ke Port Sudan melalui jalur darat.
Yudo Margono mengatakan bahwa misi ini bukan misi baru karena pada 2021 TNI juga mengevakuasi WNI di Afghanistan dan pada 2022 di Ukraina.
Ia kemudian menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan tinggi kepada prajurit yang siap siaga menjalankan perintah tugas meskipun dalam masa Idul Fitri.
"Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Pertahanan, dan jajaran KBRI, serta pihak terkait di Sudan," kata Yudo Margono dalam sambutannya.
"Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya lagi.
Yudo Margono juga berharap agar Satgas Evakuasi WNI di Sudan selalu memprioritaskan keselamatan.
"Selalu aware alert dan update dengan situasi kondisi di lapangan. Kalian adalah duta bangsa. Untuk itu, tunjukkan kalian prajurit TNI profesional dan terlatih," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan KBRI Khartoum, terdapat 1.209 WNI di Sudan, dan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum. Kemudian, sebagian di Wad Madani dan Port Sudan.
Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengklaim mulai mempersiapkan kemungkinan evakuasi terhadap WNI yang berada di Sudan, seiring dengan pertempuran setempat yang semakin panas dan membahayakan.
"Pemberian bantuan logsitik tidak mudah dilakukan di tengah perempuran yang terus terjadi. Persiapan evakuasi terus dimatangkan, sambil menunggu saat yang tepat untuk dapat melakukan evakuasi, dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers, Kamis (20/4/2023).
"Sekali lagi, saya ingin garis bawahi, keselamatan adalah prioritas utama," ujarnya lagi.
Retno mengaku, ia telah memimpin rapat koordinasi persiapan evakuasi dengan lima perwakilan Indonesia di mancanegara, yakni KBRI Khartoum, KBRI Kairo, KBRI Riyadh, KBRI Addis Ababa, dan KJRI Jeddah.
Ia berujar bahwa koordinasi di tingkat teknis akan terus dimatangkan.

Kemenlu Klaim 1.209 WNI Aman dan Sudah Kirim Bantuan
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengklaim bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan sejauh ini dalam kondisi aman, kendati eskalasi perang di negara tersebut semakin tinggi.
"WNI yang terdata di KBRI 1.209 orang. Sejauh ini mereka aman dan sudah ada yang dipindahkan ke tempat yang lebih aman, khususnya ke KBRI," kata juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah kepada Kompas.com pada Rabu (19/4/2023) malam.
Sebelumnya diberitakan, ada 15 WNI yang dievakuasi ke KBRI Khartoum pada Selasa (18/4/2023).
Faizasyah belum mengonfirmasi apakah upaya evakuasi ini akan terus dilakukan untuk seluruh WNI di Sudan.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa KBRI Khartoum telah mendistribusikan bantuan logistik kepada sejumlah WNI terdampak di sejumlah kawasan di Khartoum.
"Bantuan diberikan kepada sekitar 200 WNI terdampak perang yang mayoritas berstatus mahasiswa dan pekerja migran," kata Judha dalam keterangannya, Rabu.
"Petugas KBRI bekerja sama dengan PPI Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) menelusuri beberapa wilayah di Arkaweet dan Makmurat yang berjarak 500 meter dari zona konflik bersenjata," ujarnya lagi.
Judha mengatakan, sebelumnya KBRI Khartoum juga sudah mendistribusikan sembako kepada WNI, termasuk kepada 76 mahasiswa yang ditampung di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.
Sesuai data KBRI, WNI di Sudan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani dan Port Sudan.
538 WNI di Sudan Dievakuasi dari Khartoum Menuju Jeddah

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, 538 warga negara Indonesia (WNI) di Sudan berhasil dievakuasi dari ibu kota Sudan, Khartoum, menuju Jeddah, Arab Saudi.
Retno mengatakan, saat ini ratusan WNI tersebut sudah berada di kota pelabuhan Sudan, Port Sudan, dan akan diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi.
"Alhamdulillah pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, atau pukul 6.00 pagi WIB hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di kota Port Sudan yang terdiri dari perempuan 273, laki-laki 240, dan balita 25 orang," ujar dia dalam siaran video, Senin (24/4/2023).
Retno mengatakan, upaya evakasi tersebut merupakan tahap pertama yang diberangkatkan dari Khartoum pada Minggu (23/4/2023) kemarin pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB.
Waktu tempuh perjalanan darat dari Khartoum ke Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam, atau sekitar 830 kilometer melalui Kota Atbara, Damir, Miswar dan Kota Sawakin.
"Terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan sepanjang perjalanan. Saat ini 538 WNI tersebut sedang istirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan ke Jeddah melalui jalur laut," ujar dia.
Retno mengatakan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Sudan.
Selain itu, ada pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf Kedutaan Besar RI beserta keluarganya.
"Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI," ucap dia.
"Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan," kata Retno.
Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.
Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.
Pertempuran yang tiba-tiba tersebut menghancurkan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil di Sudan.
Baca juga: Perang Antar Militer Sudan Semakin Membara, Sekjen PBB Minta Gencatan Senjata, Hormati Idulfitri
Baca juga: Kondisi Khartoum Ibu Kota Sudan Luluh Lantak Usai Pertempuran Sengit Antara Militer Sejak Sabtu Lalu
Baca juga: Perang Antar Militer di Sudan Makin Panas, Diplomat AS, Inggris, China, dan Prancis Telah Dievakuasi
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI Kirim Tim untuk Evakuasi WNI di Sudan"
Panglima TNI
TNI kirim bantuan evakuasi ke Sudan
TNI
Perang Antar Jenderal di Sudan
Sebanyak 1.209 WNI di Sudan
perang saudara di sudan
Tribun-medan.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.