Berita Viral
Prabowo Merasa Tak Dihargai, Surat Pengunduran Diri Sandiaga Tak Sampai
Surat pengunduran diri Sandiaga Uno dari partai Gerindra belum sampai ditangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo merasa tidak dihar
“Tentunya semuanya harus ada mekanismenya, kita mengikuti administrasi dan juga mengikuti etika dan hormat kepada yang saya teladani Pak Prabowo,” imbuh dia.
Sebelumnya juga diberitakan, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai dorongan agar Ketua Umum Partai Gerindra prabowo Subianto menjadi cawapres ganjar Pranowo merupakan hal yang tidak etis.
Pasalnya, kata dia, Gerindra menginginkan Prabowo menjadi capres.
Baca juga: HEBOH Peneliti BRIN: Perlu Saya Halalkan Gak Nih Darahnya Semua Muhammadiyah? Kepala BRIN Minta Maaf
Penunjukan Ganjar sebagai bakal capres PDI Perjuangan (PDIP), menurut Willy, bukanlah hal yang mengejutkan.
Karena hasil berbagai survei menunjukkan Ganjar, bersama Prabowo dan anies Baswedan, merupakan bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.
"Ganjar itu orang PDIP dan sejauh ini ke mana lagi akan berlabuh. Itu rasionalitas politik saja," kata Willy dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (24/4/2023).
"Soal siapa yang akan menang itu aspirasi publik. Dan partai harus memfasilitasi keinginan publik," tambahnya.
Sehingga, lanjut Willy, mendorong-dorong Prabowo untuk menjadi cawapres Ganjar adalah hal yang tidak etis.
"Harus dihargai sikap dan pilihan partai. Jangan tawarkan Prabowo jadi cawapresnya Ganjar. Itu tidak etis. Prabowo sama partainya sudah diusung jadi capres. Dan dua kali pemilu menjadi lawannya Pak Jokowi," tutur Willy.
Dia pun menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar sebagai kader dan petugas partai, yang penugasannya naik menjadi bakal capres.
Hal itu persis seperti yang dikatakan Megawati kepada Presiden Jokowi.
Menurut Willy, saat mencalonkan kadernya sebagai bakal capres, partai seharusnya merelakan kadernya tersebut untuk menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bukan hanya, lanjutnya, presiden partai tertentu atau presiden golongan tertentu.
"Itu sudah dilakukan oleh Bung Karno. Jangan mengkerdilkan jabatan publik, jabatan presiden," ujar Willy.
Dia menyampaikan NasDem tetap mengusung Anies sebagai calon capres 2024. Pihaknya terus membangun komunikasi intensif dengan partai-partai lain.
"Tentu ada yang kecewa, tapi kita enggak boleh mengambil keputusan saat marah dan emosi tidak stabil," tandasnya. (cr9/Tribun-Medan.com)
Baca juga: PERTEMUAN Prabowo Subianto-Mahfud MD, Bakal Jadi Pasangan Capres-Cawapres 2024?
KETAHUAN Minta Pembuatan Seragam ke OPD, Arif Fahlevi Mundur dari Ketua Komisi III DPRD Ogan Ilir |
![]() |
---|
AKHIRNYA Wahyuddin Anggota DPRD yang Pamer Pakai Uang Negara Bareng Selingkuhan Dipecat PDIP |
![]() |
---|
KAPOLSEK N yang Nyelinap ke Rumah Janda Resmi Dicopot, Ternyata Saat Digerebek Ada 2 Anak Kecil |
![]() |
---|
PILU Hijrah Pegawai PNM Sempat Chattingan dengan Atasan Sebelum Ditemukan Tewas: Aduh Saya Takut |
![]() |
---|
ISRAEL Gempur Gaza Saat Fajar, 36 Orang Tewas Termasuk Pengungsi, Operasi Diperluas ke Tepi Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.