Viral Medsos

Keluarga Curiga Kematian AKBP Buddy Alfrits, Singgung Peran Mafia Narkoba, Baru Jabat Kasat Narkoba

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Ditemukan Tewas Tergeletak di Rel Menggunakan Baju Dinas. Baru Menjabat Dua Bulan

|
Editor: AbdiTumanggor
istimewa
Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang baru dua bulan menjabat ditemukan tewas pada Sabtu (29/4/2023) sekira pukul sekira pukul 09.32 WIB saat masih mengenakan sepatu dan pakaian dinas lengkap (PDL). Sebelum tewas, ia diketahui sempat menerima panggilan telepon dari Polres Metro Jakarta Selatan. AKBP Buddy Alfrits pun buru-buru ke kantor dengan mainiki grab, bukan naik mboil pribadi. Jenazahnya ditemukan oleh saksi mata pada pukul 10.15 WIB di pinggir rel kereta api. (istimewa) 

"Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sakit," ujar Trunoyudo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Setelah pertemuan itu, Buddy menjalani perawatan dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit empedu yang dideritanya. Namun, penyakit tersebut tidak kunjung sembuh.

Kondisi ini kemudian diduga menjadi pemicu Buddy nekat bunuh diri di pelintasan rel daerah Jatinegara. "Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.

6. Sempat masuk kantor

Setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur sempat mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) pagi. "Hari ini, tadi pagi ke kantor, kebetulan di Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo.

Terkait hal ini, penyidik pun akan menggali keterangan saksi-saksi di Mapolres Metro Jakarta Timur dalam rangka menyelidiki motif bunuh diri Buddy. "Nanti kami cari saksi-saksi lagi, dan kejadian di sini kurang lebih dua kilometer dari kantor Polres Metro Jakarta Timur," ungkapnya.

Kecurigaan Pihak Keluarga, AKBP Buddy Buru-buru Berangkat dari Rumah Naik Grab setelah Mendapat Panggilan Telepon dari Polres Metro Jakarta Timur

Terlihat kondisi jenazah AKBP Buddy sudah terbagi dalam beberapa potongan. Potongan tubuh itu tergeletak di rel kereta api. Sementara, pihak keluarga merasa janggal jika AKBP Buddy melakukan bunuh diri. "Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak," kata paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali, kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sejauh ini, keluarga mencurigai beberapa hal di balik kematian AKBP Buddy, di antaranya peran mafia narkoba. Kelusrga juga menjelaskan, tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarganya. Mereka juga bahagia dan tidak ada kesulitan ekonomi. "Kalau gangguan jiwa tidak mungkin. Dia sekarang mendapat tugas baru di Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur," kata Cyprus.

Cyprus mencurigai adanya peran mafia narkoba di balik kematian keponakannya, AKBP Buddy Towoliu. Kecurigaan itu berkaitan dengan jabatan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur yang baru diemban AKBP Buddy baru dua pekan. "Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia," terang Cyprus.

Cyprus menyebut kecurigaan itu muncul lantaran AKBP Buddy dalam kondisi sehat serta tak ada permasalahan apapun dengan keluarga. Apabila tudingan itu betul adanya, keluarga pun menyesali pengangkatan Buddy sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur. "Yang memunculkan kecurigaan itu karena semua berjalan sehat, keluarga baik, soal ekonomi tidak mungkin," jelasnya.

"Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga. Kalau tahu-tahu karena jabatan kasat narkoba, lebih baik tak perlu jabatan itu kalau membawa binasa gini bagi keluarga kami. Anggota polisi biasa saja lah," sambungnya.

Oleh karena itu, pihak keluarga menganggap dugaan AKBP Buddy bunuh diri di rel kereta api tak masuk akal. "Karena jabatan kasat narkoba, itu jadi pertanyaan besar, dengan kematian mendadak. Tahu-tahu ada berita ditabrak. Tak logis bagi kami bagi keluarga," katanya.

Cyprus menjelaskan awalnya keponakannya itu pergi ke kantor dan janjian untuk bertemu dengan sosok yang bernama Pak Nebi. AKBP Buddy diketahui datang ke kantor di akhir pekan untuk mengecek perbaikan di ruang kerjanya. "Pagi tadi dia janjian dengan yang namanya Pak Nebi. Nebi itu dia panggil ke kantornya untuk merehab gedung ruangan dia," kata Cyprus kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023) kemarin.

Menurut Cyprus, korban kemudian menerima telepon sekitar pukul 09.00 WIB. Usai menerima telepon dari sosok misterius itu, AKBP Buddy langsung beranjak pergi dari ruang kerjanya di Polres Metro Jakarta Timur. "Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," jelas Cyprus.

Korban lalu pergi menggunakan ojek online. Hal itu juga memancing keanehan keluarga korban usai AKBP Buddy tidak membawa mobilnya saat berangkat ke Polres Metro Jakarta Timur. "Nah berangkatnya anehnya dia naik Grab, padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan kan kira-kira begitu," katanya.

(*/tribun-medan.com/tribunnews.com/tribunjakarta.com/kompas.com)

Artikel ini sebagian telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Profil AKBP Buddy Alfrits Towoliu Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, Pernah Raih Banyak Penghargaan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved