Berita Viral

Keluarga Aisiah Kecewa, Kualanamu Baru Perlihatkan CCTV 3 Hari Kemudian, Sebut Cuma Bantu Sekedarnya

Keluarga Aisiah Sinta Dewi, wanita yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, mengaku kecewa kepada pihak Bandara Kualanamu, pihaknya menuding

TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Kolase foto Aisiah Sinta Dewi Hasibuan, korban tewas terjepit lift dan foto kakaknya bernama Raja Hasibuan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Keluarga Aisiah Sinta Dewi, wanita yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, mengaku kecewa kepada pihak Bandara Kualanamu.

Keluarga Aisiah Sinta Dewi menuding pihak Bandara Kualanamu tidak maksimal dalam membantu pencarian korban.

Bahkan pihak Kualanamu baru membuka CCTV setelah tiga hari Aisiah Sinta Dewi hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift Bandara Kualanamu.

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan mengatakan keluarga telah melapor ke pihak bandara bahwa Aisiah hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift.

Mayat adiknya akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi telah membusuk.

Baca juga: Ombudsman Sebut Lift Bandara Kualanamu Kurang Aman Usai Lakukan Sidak

"Mereka (pihak Bandara Kualanamu) ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, udah enggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita ke mana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja.

Dia pun menyayangkan pihak bandara baru menayangkan CCTV lift tiga hari kemudian, yakni setelah mayat Aisiah ditemukan pada Kamis (27/4/2023) malam.

"Kan lucu setelah tiga hari baru (CCTV lift) ditayangkan, kenapa dari awal enggak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Raja menceritakan, kedatangan Aisiah di Bandara Kualanamu adalah untuk mengantar keponakan pada Senin (24/4/2023) malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya yang merupakan mamaknya keponakan ini ke bandara. Sampai di bandara, sekitar jam 19.30 WIB," ujarnya.

Setelah menemani keponakan sampai boarding pass di lantai dua, Aisiah sempat kembali ke parkiran mobil.

Dia lalu mendapat telepon dari keponakannya dan kembali lagi ke lantai dua. "Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelpon katanya ada yang disampaikan. 'o iya bentar bu'ci (tante) ke sana' jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Aisiah.

Setelah itu, berdasarkan pengakuan keponakannya, Aisiah sempat menelepon dan mengatakan terjebak di dalam lift.

"Terus enggak ada kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelepon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok enggak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Hal lain membuat keluarga merasa aneh. Apalagi, saat itu pihak bandara hanya menunjukkan rekaman CCTV area lain, bukan di dalam lift.

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV, tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Aisiah) masuk aja, di lift enggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya udah dapat dikatakan bahwasanya terjebak, karena di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia menegaskan telah menyampaikan kepada petugas bahwa titik terakhir keberadaan korban yang diketahui adalah di lift sehingga seharusnya CCTV di dalam lift juga ditunjukkan.

"Kita sudah laporkan, kalau adik saya lost contact di lift, jadi mereka mau gimana lagi. Tolong bilang ke pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka, keluarga dikorbankan difitnah, itu enggak baik," tandasnya.

Raja juga membantah bahwa Aisiah membuka paksa lift. Hal ini berdasarkan rekaman CCTV yang dia lihat.

"Kita lihat tayangan seksama dari mana orang buka paksa lift tangannya yang kanan megang handphone dan tangan kiri yang bukan tangan utamanya, bisa buka paksa kan enggak masuk logika," ujarnya.

Menurut dia, Aisiah tidak mengetahui lift yang diguanakan memiliki pintu akses keluar masuk yang berbeda.

"Kenapa tidak ada pemberitahuan di luar atau dalam atau paling tidak kan sekelas lapangan terbang internasional safety-nya harus perfect ini kenapa enggak ada operator di dalam kemudian upaya pencarian enggak maksimal, maaflah memang tidak maksimal," tandasnya. (cr9/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Ombudsman Sumut Nilai Lift di Bandara Kualanamu Kurang Aman untuk Dipakai, Ini Alasannya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved